Wednesday, September 22, 2010

Mengkoreksi hari Dies Natalish UNILA ( UNIVERSITAS LAMPUNG )

Mengkoreksi hari Dies Natalish UNILA ( UNIVERSITAS LAMPUNG )
by Wendy Brusman
on Tuesday, September 21, 2010 at 10:43pm

Mengkoreksi hari Dies Natalish UNILA ( UNIVERSITAS LAMPUNG )



Kemarin, belum lama ini terlihat meriahnya hari ulang tahun universitas lampung. Di umur yang sudah tua sejak kelahiranya di bumi lampung, tentu hal ini menjadikan universtas lampung termasuk institusi pendidikan yang mapan dan bijaksana.

Memang banyak yang menyambut ulang tahun universitas lampung dengan pesta sangat meriah, namun sebagai seorang yang cinta dengan pendidikan , tidak ada salahnya juga jika kemeriahan ulang tahun universitas lampung disambut dengan tulisan kritis, dan saya memilih hal ini sebagai wujud kecintaan terhadap institusi.



Pendidikan memang menjadi hal strategis , hingga menjadi dasar perbincangan hangat di kalangan para pemikir terdahulu. Pendidikan di gunakan untuk medidik masyarakat agar mampu berfikir orosinil dan tau perubahan yang mereka iginkan, aristoteles ( konsep pemikiran politiknya ) menjadikan pendidikan sebagai alat untuk menciptakan masyarakat pertengahan, masyarakat mampu menyuarakan kebutuhan perubahan mereka ( negara ).

Belum lagi jika kita lihat sejarah bangsa lain yang maju karena pendidikannya, sebut saja Malaysia yang harus mengimpor guru dari Indonesia , namun justru pendidikan Malaysia lebih baik ketimbang Indonesia saat ini.



Beberapa hal di atas tentu dapat memperlihatkan begitu strategisnya pendidikan demi perubahan suatu bangsa, UNILA sebagai institusi pendidikan tentu memiliki andil besar dari cita – cita besar pendidikan di atas. Sebagai institusi yang memiliki cita – cita besar yaitu menjadi Top Ten University pada visinya tentu harus didimbangi dengan kerja nyata, tentu kerja besar membutuhkan gagasan besar, ada beberapa hal yang harus dibenahi UNILA guna mendukung cita perubahanya:



Pertama, Tata Kelola Universitas

Menejemen institusi ( tata kelola ) menjadi sangat penting dalam pembentukan basis fundamental pendidikan, tentu saja sebagai institusi mapan unilapun harus menjadikan prioritas dalam bagian ini. Tata kelola bukan bererati pemberdayaan structural melalui tata usaha saja tetapi yang tepenting adalah akses administrasi dan efisiensi birokrasi yang efektif. Begitu lamanya mahasiswa dalam mengurus kelengkapan berkas wisuda dan ijin belajar dosen , merupakan hal yang harus menjadi contoh jelas bertapa tata kelola universitas layak untuk di tinjau kembali.



Kedua, Pembangunan Infrastruktur yang efektif

Sebagai institusi pendidikan yang sadar akan tuntutan global sudah sewajarnya universitas lampung melakukan penambhan infrastruktur guna menunjang efektifitas belajar, namun. Hal ini dinilai kurang efektif untuk saat ini. Sebut saja , perluasan halam gedung rektorat dengan menambah sarana air mancur, dan pembangunan taman di sekitar kampus tentu hal ini kurang begitu tepat jika melihat masih banyakanya ruang kelas yang rusak, bangku kuliah yang usang, ruangan yang begitu sesak hingga alat laboratorim yang tidak lengkap.

Belum lagi niat UNILA untuk membangun rumah sakit, hal ini sangat paradok di tengah begitu prihatinya kondisi infrastruktur pendidikan di UNILA.



Ketiga, Pemberdayaan Dosen dan Mahasiswa dalam penelitian ilmiah

Memang baru – baru ini , unila mempublikasikan bahwa unila termasuk institusi penghasil karya ilmiah terbanyak. Namun pertanyaan mendasar adalah sejauh mana penelitian ilmiah itu memberdayakan dosen dan mahasiswa , dan sejauh mana hasil penelitian itu dimanfaatkan untuk masyarakat lampung, minimal masyarakat seputar UNILA. Saya rasa hal ini belum dilakukan secara maksimal. Mengingat sangat minimnya akses mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian ilmiah dan terbatasnya sarana laboratorium penelitian di UNILA.





Keempat, Transfaransi Pegelolaan keuangan

Guna menunjang tata kelola yang baik, hal inipun tidak boleh di lupakan. Tentu pengelolaan yang baik harus di tunjang alokasi dana yang tepat sasaran dan efektif. Karena dengan ditunjang pengelolaan keuangan yang baik, program pendidikan akan efektif dan mampu terlaksana dengan baik.

Sebagai institusi yang coba merangkul stake holder yang mempunyai keinginan dalam memajukan pendidikan , hal ini dinilai perlu guna melihat keterbutuhan keuangan universitas dan penilai keefektifan dan ketetapan sasaran penggunaan dana pendidikan guna kemajuan kualitas, sarana, dan penelitian pendidikan.





Kelima, Liberalisasi Pengelolaan Pendidikan

Berbeda dengan liberalisasi institusi yang berarti , menswastanisasi institusi sehingga menjadi perusahaaan pendidikan dengan biaya yang mahal dan akses yang terbatas terhadap masyarakat miskin. Liberalisasi pengelolaan pendidikan sangat berbeda, bukan seperti liberalisasi institusi yang berarti profit motif, justru liberalisasi pengelolaan bermotif kerja sama.

Dalam hal ini universitas dapat merangkul pihak swasta dalam membangun infrastruktur pendidikan kampus, misalkan laboratorium, fasilitas gedung perkuliahan, sarana olah raga, perpustakaan dll. tentu dengan motif kerjasama yang di sesuaikan dalam batasan tidak merugikan dan mengeksploitasi mahasiswa dengan biaya perkuliahan dan akses penddikan yang mahal. Tentu dalam hal ini pemerintahpun harus mendukung pembiayaan institusi pendidikan dan tetap memberikan subsidi bagi universitas.





Keenam, Perluasan Akses Universitas

Tentu cita – cita besar ini tidak akan tercipta jika tidak di dukung oleh stake holder masyarakat, mahasiswa dan swasta melalui perluasan akses Universitas.

Dengan ketrbukaan universitas misalnya dalam pengabdian universitas terhadap masyarakat secara riil. Universitas di tempatkan sebagai pusat konsultasi permasalahan masyarakat dalam sector pertanian, pangan , dan peningkatan ekonomi masyarakat tentu hal ini akan menciptakan dukungan masyarkat dan stake holder terdekat, tentunya dalam hal perbaikan kualitas pendidikan dan kemanfaatan public.





Tentu gagasan besar ini akan sia – sia jika universitas lampung tidak terbuka dalam menerima gagasan – gagasan kritis ,korektif yang konstruktif, dan berusaha memperbaiki dan mengoreksi usaha – usaha yang dilakukan dalam upaya perbaikan mutu pendidikan.

Semoga di momentum disnatalis ini , UNILA dapat menjadi lebih bijak dan dewasa serta mengetahui betapa besar harapan masyarakat lampung terhadap UNILA , guna perbaikan kualitas SDM dan anak cucu kita di masa depan.

Walahualam,

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan jejak ya setelah berkunjung