tag:blogger.com,1999:blog-76025779006383934392024-03-13T10:57:37.131-07:00Blognya KAMMI Unila -Muslim Negarawan UnilaREKONSTRUKSI PEMIKIRAN MENUJU MUSLIM NEGARAWANKAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.comBlogger38125tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-56330576588524727622011-12-21T18:14:00.000-08:002011-12-21T18:14:17.680-08:00Refleksi Hari Ibu (22 Des 2011) : (Tidak) Perlu Menunggu Hari Ibu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="mtl fbDocument" style="text-align: justify;"><br />
<h2 class="uiHeaderTitle" style="text-align: center;">Tidak Perlu Menunggu Hari Ibu</h2><div style="text-align: center;">oleh: Sekretaris Departemen Kaderisasi KAMMI UNILA</div><br />
<br />
Hari Ibu mempunyai sejarah yang berbeda untuk setiap negara dan tanggal pelaksanaannya pun berbeda. Di Bangladesh, Hari Ibu diselenggarakan pada minggu kedua bulan Mei. Beberapa ibu diberi “Ratnagarwa Ma Award“ yang ditujukan untuk mengakui seorang ibu dan peran penting yang mereka mainkan di masyarakat Bangladesh. Di Inggris dan Irlandia, Hari Ibu disebut dengan istilah <em>Mothering Sunday</em> yang jatuh pada minggu ke empat bulan Lent, tepatnya 3 minggu sebelum hari Paskah. Negara Afrika mengadopsi konsep Hari Ibu dari tradisi orang-orang Inggris. Sedangkan untuk Indonesia sendiri, Hari Ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.<br />
<br />
Sejarah Hari Ibu di Indonesia diawali dari pertemuan para pejuang wanita, dengan mengadakan Kongres Perempuan yang diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928. (tahun yang sama dengan Sumpah Pemuda). Pada tanggal 22 Desember 1928 organisasi-organisasi perempuan (didirikan tahun 1912 yang diilhami oleh para pahlawan wanita abad-19 seperti Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, R.A Kartini, dkk), membentuk Kongres Perempuan yang dikenal sebagai Kongres Wanita indonesia (Kowani). Kongres ini bisa dikatakan merupakan imbas dari peristiwa Sumpah Pemuda kepada kalangan perempuan, terjadi hanya sekitar 2 bulan setelahnya. Ada semacam semangat dan tanggung jawab untuk menyamakan derap agar dapat berkontribusi untuk bangsa dan negara. Presiden Soekarno kemudian menetapkannya melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959, bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.<br />
<br />
Hari ibu di Indonesia adalah sebuah peringatan tentang semangat dan perjuangan perempuan-perempuan Indonesia, apakah ia seorang ibu, seorang isteri, atau yang belum menjadi ibu, tidak akan pernah menjadi ibu, dan bukan seorang isteri, dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini.<br />
Semangat hari ibu di Indonesia sebenarnya lebih sarat dengan pesan pemberdayaan, dan bukan sebaliknya sekedar ungkapan cinta dan penghargaan kepada ibu yang sudah seharusnya dilakukan setiap saat, tidak harus menunggu momen yang datangnya hanya sekali dalam setahun, dengan simbolisasi penghargaan yang tidak sepadan pula.<br />
<br />
Memang tidak ada yang salah dengan kemuliaan seorang Ibu. Islam, sejak keberadaannya dan sejak dibawa oleh Rasulullah, telah meletakkan posisi seorang ibu sangat tinggi. Ibu, ibu, ibu, baru kemudianlah seorang ayah, yang wajib dihormati oleh seorang anak, begitu hadits Rasulullah SAW yang sudah terkenal. Pemuliaan kepada seorang ibu terjadi setiap waktu, bukan hanya satu hari saja. Bahkan Allah SWT mengabadikan perintahnya dalam QS. Al Ahqaaf 46:15, <em>”Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)…”</em><em> </em><br />
<br />
Sebuah kalimat bijak yang mengungkap bahwa, ibu sebagai tiang berdirinya negara. Negara dapat tegak berdiri karena berdirinya sekelompok manusia yang semakin hari semakin banyak jumlahnya, dan bertebaran di berbagai belahan dunia. Jumlah kelompok yang banyak itu semuanya terlahir dari rahim kaum ibu.<br />
<br />
Tugas keibuan sebenarnya adalah tugas yang <em>full time</em>, bukan berarti ayah sebagai pencari nafkah tak ikut serta bertanggungjawab. Tidak ada satu jenis pekerjaan pun yang dapat merampas seorang ibu dari tugas keibuannya, dan tidak ada seorang pun yang dapat mengambil alih tugas keibuaan tersebut <em>(Dr. A. Majid Katme). </em>Pernyataan tersebut memuat penghargaan tentang peran ibu yang dinilai sebagai peran yang tak tergantikan. Mengapa peran ibu tak tergantikan? Karena ibu merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya. Pertumbuhan generasi suatu bangsa pertama kali berada di tangan ibu. Di tangan seorang ibu pulalah pendidikan anak ditanamkan dari usia dini.<br />
<br />
Karena begitu pentingnya peran ibu dalam membentuk karakter serta menanamkan nilai-nilai sejak dini, maka diperlukan ibu yang cerdas. Proses pewarisan nilai kepada genarasi baru senantiasa memerlukan keteladanan dari pelakunya. Artinya, untuk melahirkan sebuah genarsi baru yang unggul dan berkualitas, memerlukan sosok ibu yang berkualitas dan cerdas. Para ibu inilah yang akan sanggup melakukan pewarisan nilai-nilai kebaikan secara generatif kepada anaknya.<br />
<br />
Sosok ibu yang cerdas itu bukan hanya cerdas secara nilai-nilai akademis, namun juga diharapkan cerdas secara emosi, akhlak dan spiritual. Karena seorang ibu bukan hanya menghadirkan anak-anak yang cerdas saja, melainkan melahirkan anak-anak yang optimal dari berbagai segi: biofisik, psikososial, kultural dan ruhiyah.<br />
<br />
Untuk menjadi ibu yang cerdas, diperlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Selain dorongan dari ibu itu sendiri dan keluarga, peran pemerintah atau negara dalam memfasilitasinya sangat diperlukan, karena generasi yang berkualitas akan menjadi ujung tombak suatu negara. Tidak sedikit tokoh yang sukses karena peran seorang ibu yang cerdas di belakangnya. Mungkin nama para ibu ini tidak pernah tercatat dalam sejarah. Namun anak-anak mereka tercatat dengan tinta emas. Dan itu cukup menjadi bukti eksistensi ibu.<br />
<br />
Dalam hal ini, pemerintah memiliki tugas penting, yaitu menjamin agar ibu bisa menjalankan peran keibuannya dengan sempurna. Bukan malah mendorong ibu untuk bekerja ke luar negeri dengan memberikan julukan pahlawan devisa. Itu sama artinya negara ini tengah menjual masa depannya.<br />
<br />
Tugas negara pula untuk menjamin pendidikan para ibu. Pendidikan dengan kurikulum yang tepat. Agar para ibu tidak hanya menjadikan materi sebagai orientasi hidupnya. Namun sesungguhnya, ibu punya tanggung jawab besar di pundaknya untuk masa depan bangsa. Maka, memang tidak salah kalau dikatakan perempuan adalah tiang negara. Bila tiang itu roboh, maka tunggulah waktu keruntuhan negara tersebut.<br />
<br />
Bila harus menuliskan bagaimana kasih sayang ibu tercurah, mungkin perlu berjuta-juta kalimat. Itu sebabnya seluruh negara di dunia memiliki tanggal masing-masing untuk memperingati Hari Ibu. Namun, tidak perlu menunggu Hari Ibu untuk menyatakan rasa sayang pada ibu kita. Tidak perlu menunggu Hari Ibu tiba untuk memberi beliau hadiah. Tidak perlu menunggu Hari Ibu untuk merayakan Hari Ibu, karena setiap hari kita sudah merayakannya dengan mendo’akannya (yang merupakan sebuah kado indah untuk ibu kita).<br />
Dan, tidak perlu menunggu hari Ibu tiba, untuk sekedar mengucapkan<b> ‘I Love u, Mom...’</b></div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-77378783060784569882011-11-24T00:04:00.001-08:002011-11-24T00:04:58.656-08:00Bagaimana Karakteristik Kader Dakwah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2 class="uiHeaderTitle" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Bagaimana Karakteristik Kader Dakwah</span></h2><div class="clearfix" style="text-align: center;"><div class="mts uiHeaderSubTitle lfloat fsm fwn fcg"><span class="fsm fwn fcg">By <a href="http://www.facebook.com/sufiroh">Ukhti Sufiroh</a> </span></div></div><div class="mtl fbDocument"><div style="text-align: center;">Sekretaris Kaderisasi KAMMI Unila 2011</div><br />
<br />
“<em>Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan (dakwah), menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.</em>” (QS.3:104 )<br />
<br />
<br />
Kader adalah aset termahal bagi sebuah gerakan dakwah (atau organisasi apapun). Setiap organisasi, jama’ah, suatu perkumpulan atau suatu komunitas tidak bisa lepas dari yang namanya kader. Tidak bisa disebut jamaah atau komunitas jika hanya ada seorang pimpinan tanpa ada pengikut (kader). Sebagus apapun seorang pimpinan, jika ia tidak memiliki kader-kader yang handal dan militan, maka lambat laun akan menjadi orang yang kalah. Pun dengan gerakan dakwah, dia harus memiliki kader yang solid, yang bisa diandalkan dan teruji militansinya, tidak mudah goyah dan luntur idealismenya hanya karena remeh temeh permasalahan hidup. Jika suatu jamaah atau organisasi memiliki kader-kader yang berkualitas, maka ia akan menjadi jamaah yang solid dan mampu membangun eksistensinya di tengah-tengah masyarakat dan mampu berperan aktif dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan kemashlahatan ummat.<br />
<br />
Jika kita bertanya, bagaimanakah kader dakwah sesungguhnya? Maka jawabannya adalah dia harus beriman kepada Allah SWT serta beriman kepada Rasulallah SAW, dengan membenarkan apa-apa yang dibawanya tanpa keraguan sedikitpun dan meninggalkan apa-apa yang dilarangnya.<br />
<br />
Kader dakwah adalah da’i yang siap untuk menghadapi apapun kemungkinan rintangan dan cobaan yang Alloh timpakan kepadanya. Rasulallah adalah uswah da’i yang tak pernah surut dan lelah dalam mengemban amanah-amanah Alloh dalam keadaan suka maupun duka. Kader dakwah merupakan harapan ummat yang siap melanjutkan perjuangan sampai waktu bertemu dengan Robb-nya. Setiap amal yang dilakukan akan menjadi saksi sejarah dakwah. Amal jama’i, berprasangka baik, sunguh-sunguh dalam beramal di antara kader merupakan sumber kekuatan utama dalam menatap keberhasilan. Ia juga harus mempunyai sikap yang jelas, tidak ambigu apalagi hipokrit (munafik). Sikapnya tegas dan pasti terhadap kekafiran dan kebathilan, <em>lakum diinukum wa liya diin. </em>Apa-apa yang dihalalkan oleh Alloh, ia halalkan, dan mengharamkan apa-apa yang telah diharamkan oleh Nya.<br />
<br />
Seorang kader dakwah dituntut untuk militan (militansi)! Karena ia mengusung misi untuk menolong agama Alloh di muka bumi ini. Konsisten dalam dakwah, itulah yang disebut militansi. Militansi menghimpun semua kecerdasan dan keterampilan intelektual. Mental dan spirit adalah elemen penyusunnya. Kesetiaan memenuhi seruan dakwah indikasi sikap militan kader. Sikap ini membuat mereka <em>stand by</em> menjalankan tugas yang terpikul di pundaknya. Mereka pun dapat menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Bila ditugaskan sebagai prajurit terdepan dengan segala akibat yang akan dihadapinya, ia senantiasa berada pada posnya tanpa ingin meninggalkannya sekejap pun. Atau bila ditempatkan pada bagian belakang maka ia pun akan berada pada tempatnya tanpa berpindah-pindah.<br />
<br />
<br />
Jika suatu jamaah sudah dipenuhi kader-kader dengan karakteristik yang mengagumkan, maka jamaah tersebut akan menjadi jamaah yang terbaik di antara jamaah-jamaah manapun. Sebagaimana jamaah Rasul dan para shahabatnya yang beliau definisikan sebagai sebaik-baik jamaah, sebaik-baik zaman.<br />
“Sebaik-baik zaman adalah zamanku, kemudian yang sesudahnya (Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (Tabi’ut Tabi’in).”<br />
<br />
Seorang kader haruslah menjadi pisau belati yang selalu tajam, bak kesabaran yang tak pernah padam, tuk arungi dakwah ini jalan panjang. Inilah keyakinan yang lama dijalani dalam setiap langkah hidup para da’i, yang tidak ingin berpisah dengan jalan dakwah ini walaupun sesaat.<br />
Mari bersama perkokoh barisan dan hancurkan kebathilan, dengan terus memperbaiki kualitas diri sebagai kader dakwah! Selamat berjuang sampai Alloh memberikan syurga yang penuh harapan.<br />
<br />
<br />
*tulisan lama,, simple, moga manfaat ^^<br />
di Rumah Peradaban..</div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-78428861387913998882011-11-04T02:29:00.000-07:002011-11-04T02:29:25.400-07:00Susunan Acara Dauroh Marhalah 1 KAMMI UNILA (18-20 November 2011)<strong>“Membangun Karakter Kepemimpinan Muslim Negarawan</strong><strong>”</strong><br />
<br />
<strong><em> </em>Jum’at, 18 November 2011</strong><strong> </strong><br />
16.00 – 17.00 Registrasi peserta<br />
17.00 – 18.00 Pembukaan<br />
18.00 – 19.30 Shomais (shalat, Makan & istirahat)<br />
20.00 – 22.00 <strong>Stadium General: </strong><strong><em> “Membentuk karakter kepahlawanan Islam</em></strong><strong><em>”</em></strong><br />
22.00 – 23.00 Sosialisasi Tata Tertib & Penugasan<br />
23.00 – 03.30 Istirahat<br />
<br />
<br />
<strong>Sabtu, 19 November 2011</strong><br />
03.30 – 04.30 Qiyamul lail dan muhasabah<br />
04.30 – 05.30 Sholat subuh, al ma’tsurat dan kultum<br />
05.30 – 06.30 Riyadhoh<br />
06.30 – 07.30 Bersih-bersih, Shomais (shalat, Makan & istirahat)<br />
07.30 – 08.00 Pengondisian peserta<br />
08.00 – 10.00 <strong>Materi I ”Syahadatain sebagai Titik Tolak Perubahan”</strong><br />
10.00 – 10.15 Pengkondisian peserta<br />
10.15 –12.15 <strong>Materi II ”Syumuliatul Islam”</strong><br />
12.15 – 13.00 Shomais (shalat, Makan & istirahat)<br />
13.00– 15.00 <strong>Materi III ”Problematika Ummat Kontemporer”</strong><br />
15.00 – 16.00 Isho<br />
16.00 – 18.00 <strong>Materi IV ”Pemuda dan Perubahan Sosial ”</strong><br />
18.00 – 20.00 Shomais (shalat, Makan & istirahat), Pengkondisian peserta<br />
20.00 – 22.00 <strong>Materi V ”Visi, Misi, Prinsip Gerakan KAMMI”</strong><br />
22.00 – 23.00 Pengkondisian + Evaluasi peserta<br />
23.00 – 03.30 Istirahat<br />
<br />
<br />
<strong>Ahad, 20 November 2011</strong><br />
03.30 – 04.30 Qiyamul lail dan muhasabah<br />
04.30 – 05.30 Sholat subuh, al ma’tsurat dan kultum<br />
05.30 – 06.30 Riyadhoh<br />
06.30 – 07.30 Bersih-bersih, Shomais (shalat, Makan & istirahat)<br />
07.30 – 08.00 Pengondisian peserta<br />
08.00 – 11.00 <strong>FGD</strong><br />
11.00 – 12.15 <strong>Materi VI ”Management Aksi ”</strong><br />
12.15 – 13.00 ShoMaIs<br />
13.00 –15.00 <strong>”Simulasi Aksi”</strong><br />
15.00 – 16.00 Isho<br />
16.00 – 17.30 <strong>Pelantikan Peserta + Penutupan</strong><br />
17.30… sayonara…<br />
<br />
<br />
<strong>Keterangan:</strong><br />
<br />
<br />
@ Semua peserta dauroh wajib memenuhi tata tertib sbb:<br />
<ul><li>Peserta telah terlebih dahulu mengikuti Pra Dauroh Marhalah (Pra-DM)</li>
<li>Peserta menggunakan pakaian rapi dan formal:</li>
</ul>Ikhwan : Memakai baju berkerah, celana panjang dan bersepatu<br />
Akhwat : Memakai rok, baju panjang, jilbab segi-4 dan bersepatu<br />
<ul><li>Tata tertib selanjutnya akan disepakati di forum</li>
</ul><br />
<br />
@ Amunisi yang dibawa:<br />
<ul><li>Perangkat shalat</li>
<li>Al Qur’an dan Al Ma’tsurat</li>
<li>Peralatan Tulis</li>
<li>Peralatan mandi & pakaian ganti</li>
<li>Obat-obatan pribadi</li>
</ul><br />
<br />
@ Tugas baca dan merangkum (tulis tangan di kertas polio {minimal 2 lembar} pilih salah satu buku):<br />
1) Model Manusia Muslim Abad 21 (karya Anis Matta)<br />
2) Komitmen Muslim Terhadap Harakah (karya Fathi Yakan)<br />
<br />
<br />
@ Tugas Hafalan (dengan artinya juga):<br />
<ul><li>QS. Almaidah: 54</li>
<li>QS. Al Baqarah: 120</li>
</ul><br />
<br />
@ <strong>Kontribusi </strong>RP. 20.000.<br />
<br />
<br />
**Target Ruhiyah Peserta selama DM1 KAMMILA**<br />
<br />
Shalat berjama’ah : 5x / hari<br />
Shalat Duha : Setiap hari<br />
Shalat Rawatib : 3x / hari<br />
Qiyamul Lail : Setiap malam<br />
Tilawah Qur’an : ½ juz / hari<br />
Al Ma’tsurat : 2x / hari<br />
Riyadhoh : setiap hari<br />
<br />
<br />
<strong>CP Panitia</strong>:<br />
085769645283 (Usep)<br />
085669906691 (Firda)<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><em>“</em>...Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami Tambahkan kepada mereka petunjuk. Dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata, ‘Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perbuatan yang amat jauh dari kebenaran.”</div><div> </div><div style="text-align: center;">(Al-Kahfi : 13-14)</div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-89258531936236678562011-10-29T15:34:00.000-07:002011-11-04T03:47:25.335-07:00Sampaikan Empat Tuntutan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPsbU32ManDNTXSxKEydvaFKp0OHOjN2LdX9CQV5HA38sA6_2X4uskIiqwVecJIMKAQafpD6kS_NJBqOzoDx86LwcZngZaZgEBzEpNaI4FpTtsxJJLflfR8R1eUL1dqxOx-iFiAnXw3X_0/s1600/kammi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPsbU32ManDNTXSxKEydvaFKp0OHOjN2LdX9CQV5HA38sA6_2X4uskIiqwVecJIMKAQafpD6kS_NJBqOzoDx86LwcZngZaZgEBzEpNaI4FpTtsxJJLflfR8R1eUL1dqxOx-iFiAnXw3X_0/s320/kammi.jpg" width="320" /></a></div>EMPAT puluh massa yang tergabung dalam Kesatuan Akasi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Lampung menggelar aksi demonstrasi di Tugu Adipura Bandarlampung. Mereka menyampaikan empat tuntutan dalam aksi kemarin.<br />
<br />
Pertama, pemerintah harus melakukan supervisi fungsi KPK dalam pemberantasan dan pencegahan tindakan korupsi. <br />
Kedua, pemerintah harus melakukan reformasi birokrasi terbuka dan akuntabel, bukan hanya retorika belaka. <br />
Ketiga, pemerintah harus menyelesaikan permasalahan PT Freeport yang telah menzalimi sebagian rakyat. <br />
Terakhir, jika sampai 10 November 2011 belum dapat memberikan progres kerja atas problem bangsa, SBY-Boediono agar mundur dari jabatannya sebagai presiden-wakil presiden RI. (hyt/ana/nur/c2/rim)<br />
<br />
dipublikasikan di : radarlampung<br />
http://www.radarlampung.co.id/read/bandarlampung/43090-sampaikan-empat-tuntutan#.Tqz43yzPf8A.facebook<br />
<br />
<br />
Galerry Aksi Sumpah Pemuda<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4iTmIPcjiobgr7kwcqjncvm54nHUMaRMcItJLxjXesxojvkxnQp1meqec0gaqCAtNh6DVHkRZ0fFSumli5oAhdye5PTtNtVSWcZ6b5XSgwQNih6OttyNd7j8wYPnBsoqFFTteYrXuK-9/s1600/aksi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4iTmIPcjiobgr7kwcqjncvm54nHUMaRMcItJLxjXesxojvkxnQp1meqec0gaqCAtNh6DVHkRZ0fFSumli5oAhdye5PTtNtVSWcZ6b5XSgwQNih6OttyNd7j8wYPnBsoqFFTteYrXuK-9/s320/aksi.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiflhAoAb-A6w4atzto5nL7oJmwE6DHn-vQLbcBUH7TeEF-heR9o-VvG_sENQQ7DIH9UN9HgOEDtfgAQiBQTsHCRQ_WCIec0LFcMSYJ7OC-ic6NcZRFYXeYu3lM2ZKCyN8jOZmh3U9_FKjd/s1600/aksi+kammi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiflhAoAb-A6w4atzto5nL7oJmwE6DHn-vQLbcBUH7TeEF-heR9o-VvG_sENQQ7DIH9UN9HgOEDtfgAQiBQTsHCRQ_WCIec0LFcMSYJ7OC-ic6NcZRFYXeYu3lM2ZKCyN8jOZmh3U9_FKjd/s320/aksi+kammi.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9ALgLstLoS5yA4tcgUGle5b856_qX1JMcuwWRbzKuXlXH2M6tOMXlUlu5sX5aoC4tD0QpalKPYezYuRAS93w3OPSNEtclsmij1OhhSx8akZcbGB7udD_rLVXQll81ZwXKP_xgBxxW0nXS/s1600/aksi+kammi++lampung.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9ALgLstLoS5yA4tcgUGle5b856_qX1JMcuwWRbzKuXlXH2M6tOMXlUlu5sX5aoC4tD0QpalKPYezYuRAS93w3OPSNEtclsmij1OhhSx8akZcbGB7udD_rLVXQll81ZwXKP_xgBxxW0nXS/s320/aksi+kammi++lampung.jpg" width="320" /></a></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-29525476818809755512011-10-10T08:09:00.000-07:002011-10-10T08:09:01.883-07:00Pengkajian Penyelenggaraan Bidik Misi di Unila<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2 class="uiHeaderTitle" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Bidik Misi Dalam Tanda Tanya</span></h2><h2 class="uiHeaderTitle" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; font-weight: normal;"><span class="fsm fwn fcg">By <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1118514630">Candra Cahyani Gani</a></span> </span></h2><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional pada tahun 2010<strong> </strong>meluncurkan program Bidik Misi untuk memberikan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada 20.000 mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi di 104 perguruan tinggi penyelenggara. Pada tahun 2011 program ini kembali menerima 20.000 calon mahasiswa pada 117 perguruan tinggi penyelenggara. Universitas Lampung sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Provinsi Lampung menjadi salah satu universitas penyelenggara Bidik Misi sekaligus pelaksana amanat konstitusi Pasal 31 (1) UUD 1945 bahwa tiap-tiap warga Negara berhak memperoleh pengajaran. Oleh karena itu Universitas Lampung harus memenuhi prinsip 3T <em>(tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu).</em></div><div> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Transparansi anggaran</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada pedoman pelaksanaan bidik misi, poin C Ketentuan Khusus terkait penggunaan dana, dijelaskan bahwa biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa sekurang-kurangnya sebesar Rp. 600.000,00 per bulan yang ditentukan berdasarkan indeks harga kemahalan daerah lokasi PTP. Sementara bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola PTP sebanyak-banyaknya Rp. 2.400.000,00 per semester per siswa. Ini berarti sesuai dengan poin D ketentuan Umum bahwa harga satuan bantuan biaya pendidikan tahun 2011 adalah sebesar Rp. 6.000.000,00. Penerima Bidik Misi angkatan 2010 Universitas Lampung dikenakan potongan sebesar Rp. 550.000,00 dengan alasan untuk biaya pelatihan, dll yang kemudian belum ada transparansi dari pihak universitas lampung terkait pembelajaan pemotongan dana tersebut hingga sekarang. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Keunikan juga terjadi pada pengelolaan bidik misi angkatan 2011 dimana setiap penerima bidik misi diwajibkan untuk tinggal di rusunawa, dengan dalih menjaga stabilitas prestasi mahasiswa. Jika memang hal itu menjadi alasan utama, masa mukim di rusunnawa yang hanya satu tahun tidak mampu menjamin seluruhnya, karena ada sisa mukim sepanjang 3 tahun yang diluar control rusunawa. Dan pada persyaratan bidik misi juga sudah jelas dan tegas bahwa penurunan prestasi bisa berakibat pada pemberhentian beasiswa, artinya setiap mahasiswa sudah memahami setiap konsekuensi yang harus ditanggung.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Rusunawa dan Perputaran Uang</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pembelanjaan dana bidik misi tahun 2010 diserahkan kepada setiap mahasiswa, namun tahun 2011 ini putaran dana sudah disiapkan oleh suatu sistim baru untuk berputar pada kas universitas lampung. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk tinggal di rusunawa yang pada awalnya satu kamar dihuni oleh 2 orang @ membayar Rp. 1.500.000,00 kini dihuni oleh 4 orang @ Rp. 1.500.000,00. Artinya setiap kamar yang pada awalnya berharga Rp. 3.000.000,00 meningkat menjadi Rp 6.000.000,00. Begitu juga aturan yang sudah didesain sedemikian rupa seperti pelarangan untuk membawa alat elektronik seperti setrika,dll. Setiap mahasiswa dibahasakan bahwa mereka tidak wajib laundry, namun tidak boleh membawa alat elektronik, apa jadinya ?? begitu juga dengan masalah catring makanan yang bersifat sunah namun dilapangan memaksa. Apakah semua itu demi dalih kenyamanan pembelajaran atau hanya suapaya ada perputaran uang pada Universitas Lampung? </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Quota Sisa</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Penyeleksian Bidik Misi Universitas lampung dilaksanakan dalam 3 gelombang, gelombang 1 melalui SNMPTN Undangan, gelombang 2 setelah penerimaan mahasiswa baru, dan gelombang 3 paska orientasi mahasiswa baru. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa harus ada kuota sisa yang menyebabkan penerimaan paska masa orientasi ? hal ini membuka peluang “tawar menawar” antara birokrat dengan penerima beasiswa yang lebih besar dan mengakibatkan “tidak tepat” sasaran dalam penyaluran beasiswa bidik misi. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dimana program yang digelontorkan dalam rangka seratus hari kerja mendiknas ini harus dikawal dengan baik sesuai dengan <em>amanat konstitusi 1945, UU Sisdiknas No 20 thn 2003, PP 48 tahun 2008 ttg pendanaan pendidikan, PP 66 ttg perubahan atas peraturan pemerintah ttg pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, Program Kabinet Indonesia II, permen no 34 thn 2006 ttg penghargaan bagi siswa berprestasi, permen no. 34 tahun 2010 ttg pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pd perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah, permen no 30 thn 2010 ttg pemberian bantuan biaya pendidikan kepada peserta didik yang orang tua/walinya tidak mampu membiayai pendidikan.</em> <strong>Tetap Kritis untuk Unila yang Lebih Baik…!! </strong></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-44784290375101816032011-10-09T03:15:00.000-07:002011-10-09T03:15:27.444-07:00Panitia Dauroh Marhalah 1 KAMMI UNILA 4-6 November 2011<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="mtl fbDocument"><strong>@ Presidium Pelaksana</strong><br />
Ketua Usep Suhendar FKIP ‘08<br />
Sekretaris Firda Aziza FMIPA ‘08<br />
Bendahara Esy Octa Utami FKIP ‘10<br />
<br />
<strong>SC.: </strong>Rusli Haikal FKIP '07<br />
Basrin FE ‘07<br />
Serly Susanti FKIP ‘08<br />
<br />
<br />
<strong>@ Sie Acara</strong><br />
<strong>Co.:</strong> Satria Rachmadani FISIP ‘08<br />
<br />
Ahmad Sulaiman FKIP ‘07<br />
Zahrah Meliana FKIP’10<br />
Komala Sari FE ‘09<br />
Mita Rusmiati FE ‘10<br />
Kartika Sari FE ‘09<br />
Eli Ulfa Sari FE ‘09<br />
Nurjayanti FKIP ‘08<br />
Istika Sandra S. FKIP ‘07<br />
<br />
<strong>SC.: </strong>Waskito Are FE ‘07<br />
Sufiroh FKIP ‘07<br />
<br />
<br />
<strong><em>@Sie HumPubDekDok</em></strong><br />
<strong>Co.:</strong> M. Agus Sholeh FMIPA ‘08<br />
<br />
Wahid Priyono FKIP ‘09<br />
Adi Suripto FKIP ‘09<br />
Samai F. FKIP ‘08<br />
Ratna Wulan FKIP ‘08<br />
Dewi Fatimah FKIP ‘09<br />
Rasidah Nurul FKIP ‘09<br />
Metalia Sari FKIP ‘10<br />
Esy Andriani FISIP ‘10<br />
<br />
<strong>SC.:</strong> Mubarok Dinata FE ‘07<br />
Vina Nurviana FKIP ‘08<br />
<br />
<br />
<br />
<strong>@Sie Perlengkapan</strong><br />
<strong>Co.:</strong> Ari Setiawan FP ‘09<br />
<br />
Yoga Pratama FKIP ‘09<br />
Nurhalimah FKIP ‘09<br />
Nurul Chusna FISIP ‘09<br />
Fitri Oki L. FISIP ‘10<br />
Putri Ayu FKIP ‘09<br />
Aroma Harum FK ‘09<br />
<br />
<strong>SC.:</strong> Asis Budi Santoso FKIP ‘07<br />
Candra Cahyani FKIP ‘10 <br />
<br />
<br />
<strong>@Sie K3 (kedisiplinan, kesehatan, & kebersihan)</strong><br />
<strong>Co.: </strong>Wajid Husni FH ‘08<br />
<br />
M. Sudirman <br />
Tri Gustiani FT ‘09<br />
Nurhabibah FP ‘09<br />
Ghesika Tiandra FP ‘07<br />
Hanif Mutiara FKIP ‘08<br />
Nurul Hidayati FE ‘09<br />
<br />
<strong>SC.:</strong> Azzam Syahroni FKIP ‘08<br />
Septi Arifiana Sari FE ‘08<br />
<br />
<br />
<strong>@Sie Konsumsi</strong><br />
<strong>Co.:</strong> Bayu Pramono FISIP ‘09 <br />
<br />
Mahfud Hudori FMIPA ‘07<br />
Rita Zahara FMIPA ‘08<br />
Dian Utami FKIP ‘07<br />
Susmi Rahayu FKIP ‘10<br />
Ratih Novitasari FISIP ‘09<br />
Wiwin Alwiningsih FKIP ‘09<br />
Mita Pratiwi FKIP ‘09<br />
<br />
<strong>SC.:</strong> Rahmat Nurudin FKIP ‘07<br />
Martini FKIP ‘09<br />
<br />
<br />
<strong>Job Description Kepanitiaan:</strong><br />
<br />
<strong><em>SC.: </em></strong>All PH & AB 2<br />
Diperkenankan memberikan arahan/ saran/ bantuan, baik konsep maupun teknis kepada team pelaksana (sie apa pun). Agar menghubungi panitia tanpa menunggu dihubungi.<br />
<br />
<br />
<strong>Presidium Pelaksana.:</strong><br />
<strong></strong><br />
<strong>@<em>Ketua</em></strong><br />
<ul><li>Bertanggungjawab atas lancarnya seluruh rangkaian acara</li>
<li>Men-cek kerja di setiap sie kepanitiaan</li>
</ul><br />
<br />
<strong>@<em>Bendahara</em></strong><br />
<ul><li>Bertanggungjawab atas keamanan keuangan</li>
<li>Merapikan data alur pemasukan & pengeluaran dana dengan jelas</li>
<li>Men-cek kebutuhan dana di setiap sie kepanitiaan</li>
<li>Menganggarkan pengeluaran dana secara hemat dan efisien<strong> </strong></li>
</ul><br />
<br />
<strong>@ <em>Sekretaris</em></strong><br />
<ul><li>Bertanggungjawab terhadap surat-menyurat</li>
<li>Menyiapkan administrasi acara (ex. Daftar hadir, CV Pemateri, Lembar Observer, dll.)</li>
<li>Mengarsipkan dokumen acara</li>
</ul><br />
<br />
<strong>@ Koordinator.:</strong><br />
<ul><li>Bertanggungjawab atas setiap pekerjaan yang diamanahkan di sie-nya.</li>
</ul><ul><li>Me-<em>mobile</em> anggota dalam team / sie-nya</li>
<li>Membagi amanah kerja team dengan adil</li>
</ul><br />
<strong></strong><br />
<strong>@ Sie Acara.:</strong><br />
<ul><li>Bertanggungjawab menyusun&menjalankan rangkaian acara dengan tertib</li>
<li>Menyiapkan materi, pemateri, dan petugas-petugas acara</li>
<li>Mengondisikan peserta</li>
</ul><br />
<strong></strong><br />
<strong>@ Sie HumPubDekDok.:</strong><br />
<ul><li>Bertanggungjawab dalam mem-<em>booming</em>-kan acara ke seluruh penjuru</li>
<li>Mengakomodasi pemateri & peserta menuju tempat acara</li>
<li>Mendekorasi & men-<em>setting </em>tempat acara senyaman mungkin</li>
<li>Mendokumentasikan seluruh kegiatan acara</li>
</ul><br />
<br />
<strong>@ Sie Perlengkapan.:</strong><br />
<ul><li>Bertanggungjawab atas lengkapnya amunisi yang dibutuhkan selama acara</li>
<li>Menjaga keamanan, dan baiknya peralatan yang dipakai</li>
<li>Menyiapkan tempat acara</li>
</ul><br />
<strong></strong><br />
<strong>@ Sie Konsumsi.:</strong><br />
<ul><li>Bertanggungjawab atas kebutuhan makan&minum pemateri, Peserta, dan panitia yang halal dan toyyib</li>
</ul><ul><li>Mengatur alur / jadwal distribusi konsumsi dengan baik</li>
</ul><br />
<br />
<strong>@ Sie K3</strong><br />
<ul><li>Bertanggungjawab atas kedisiplinan, kesehatan, & kebersihan</li>
<li>Men-cek kondisi kesehatan peserta dan panitia</li>
<li>Men-cek mutaba’ah peserta dan panitia</li>
<li>Membuat tata terib dan menjalankannya, serta memberi <em>iqob</em> bagi yang melanggar.</li>
</ul><br />
<br />
CP: O85276576539 / 085658942428 / 085768543018<br />
<br />
<br />
“<em>Sesungguhnya Alloh Membeli dari orang-orang Mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka...” (QS. At Taubah:111)</em></div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-70929211133704857692011-10-08T14:02:00.000-07:002011-10-11T02:08:13.973-07:00Rangkuman Simpul Intelegensia KAMMI Komisariat Unila Part IV<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="mtl fbDocument" style="text-align: justify;"><br />
Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 meluncurkan program Bidik Misi untuk memberikan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada 20.000 mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi di 104 perguruan tinggi penyelenggara. Pada tahun 2011 program ini kembali menerima 20.000 calon mahasiswa pada 117 perguruan tinggi penyelenggara. Universitas Lampung sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Provinsi Lampung menjadi salah satu universitas penyelenggara Bidik Misi sekaligus pelaksana amanat konstitusi Pasal 31 (1) UUD 1945 bahwa tiap-tiap warga Negara berhak memperoleh pengajaran. Oleh karena itu Universitas Lampung harus memenuhi prinsip 3T (tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu).<br />
<br />
<b>Transparansi anggaran</b><br />
<br />
Pada pedoman pelaksanaan bidik misi, poin C Ketentuan Khusus terkait penggunaan dana, dijelaskan bahwa biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa sekurang-kurangnya sebesar Rp. 600.000,00 per bulan yang ditentukan berdasarkan indeks harga kemahalan daerah lokasi PTP. Sementara bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola PTP sebanyak-banyaknya Rp. 2.400.000,00 per semester per siswa. Ini berarti sesuai dengan poin D ketentuan Umum bahwa harga satuan bantuan biaya pendidikan tahun 2011 adalah sebesar Rp. 6.000.000,00. Penerima Bidik Misi angkatan 2010 Universitas Lampung dikenakan potongan sebesar Rp. 550.000,00 dengan alasan untuk biaya pelatihan, dll yang kemudian belum ada transparansi dari pihak universitas lampung terkait pembelajaan pemotongan dana tersebut hingga sekarang. Keunikan juga terjadi pada pengelolaan bidik misi angkatan 2011 dimana setiap penerima bidik misi diwajibkan untuk tinggal di rusunawa, dengan dalih menjaga stabilitas prestasi mahasiswa. Jika memang hal itu menjadi alasan utama, masa mukim di rusunnawa yang hanya satu tahun tidak mampu menjamin seluruhnya, karena ada sisa mukim sepanjang 3 tahun yang diluar control rusunawa. Dan pada persyaratan bidik misi juga sudah jelas dan tegas bahwa penurunan prestasi bisa berakibat pada pemberhentian beasiswa, artinya setiap mahasiswa sudah memahami setiap konsekuensi yang harus ditanggung.<br />
<br />
<b>Rusunawa dan Perputaran Uang</b><br />
<br />
Pembelanjaan dana bidik misi tahun 2010 diserahkan kepada setiap mahasiswa, namun tahun 2011 ini putaran dana sudah disiapkan oleh suatu sistim baru untuk berputar pada kas universitas lampung. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk tinggal di rusunawa yang pada awalnya satu kamar dihuni oleh 2 orang @ membayar Rp. 1.500.000,00 kini dihuni oleh 4 orang @ Rp. 1.500.000,00. Artinya setiap kamar yang pada awalnya berharga Rp. 3.000.000,00 meningkat menjadi Rp 6.000.000,00. Begitu juga aturan yang sudah didesain sedemikian rupa seperti pelarangan untuk membawa alat elektronik seperti setrika,dll. Setiap mahasiswa dibahasakan bahwa mereka tidak wajib laundry, namun tidak boleh membawa alat elektronik, apa jadinya ?? begitu juga dengan masalah catring makanan yang bersifat sunah namun dilapangan memaksa. Apakah semua itu demi dalih kenyamanan pembelajaran atau hanya suapaya ada perputaran uang pada Universitas Lampung?<br />
<br />
<b>Quota Sisa</b><br />
<br />
Penyeleksian Bidik Misi Universitas lampung dilaksanakan dalam 3 gelombang, gelombang 1 melalui SNMPTN Undangan, gelombang 2 setelah penerimaan mahasiswa baru, dan gelombang 3 paska orientasi mahasiswa baru. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa harus ada kuota sisa yang menyebabkan penerimaan paska masa orientasi ? hal ini membuka peluang “tawar menawar” antara birokrat dengan penerima beasiswa yang lebih besar dan mengakibatkan “tidak tepat” sasaran dalam penyaluran beasiswa bidik misi.<br />
<br />
Dimana program yang digelontorkan dalam rangka seratus hari kerja mendiknas ini harus dikawal dengan baik sesuai dengan amanat konstitusi 1945, UU Sisdiknas No 20 thn 2003, PP 48 tahun 2008 ttg pendanaan pendidikan, PP 66 ttg perubahan atas peraturan pemerintah ttg pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, Program Kabinet Indonesia II, permen no 34 thn 2006 ttg penghargaan bagi siswa berprestasi, permen no. 34 tahun 2010 ttg pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pd perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah, permen no 30 thn 2010 ttg pemberian bantuan biaya pendidikan kepada peserta didik yang orang tua/walinya tidak mampu membiayai pendidikan. <b>Tetap Kritis untuk Unila yang Lebih Baik…!!</b><br />
<br />
<div style="text-align: right;"><b>8 Okt 2011</b></div><div></div><div style="text-align: right;"><i>Didepan gedung Teknik Mesin (Asis, Sefrizal, Candra, Dian, tiga orang penerima bidik misi angkatan 2010)</i></div></div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-89268750632728404882011-10-07T14:00:00.000-07:002011-10-11T02:09:57.498-07:00Rangkuman Simpul Intelegensia KAMMI Komisariat Unila Part III<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="mtl fbDocument" style="text-align: justify;"><br />
<b>Roadmap Gerakan Internal </b><br />
<b>Agenda</b><br />
<b>Oktober</b><br />
<b>November </b><br />
<b>Desember</b><br />
<br />
1<br />
Diskusi isu-isu strategis sesama kader<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
2<br />
Diskusi dengan teman2 rusunawa<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
3<br />
Propaganda Isu Rusunawa<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
4<br />
Propaganda Isu Rumah Sakit Pendidikan dan KKN<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
5<br />
Training Manajemen Aksi<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
6<br />
Diskusi: Akuntabilitas Kampus<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
7<br />
KunjungankeLampost, Radar, Tribun, RRI, dll<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
8<br />
Training AdvokasiAnggaran<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
9<br />
Training JurnalismeInvestigatif<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
10<br />
Festival Film SumpahPemuda (Menguak peran perguruan Tinggi)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
11<br />
Diskusi : Rumah Sakit Pendidikan<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
12<br />
Diskusi : KKN<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
13<br />
Sebar Pamflet Mempertanyakan Akuntabilitas Kampus<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
14<br />
Kunjungan ke pihak-pihak pendukung<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
15<br />
Aksi Akuntabilitas Kampus<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
16<br />
Diskusi : Lembaga Audit Mahasiswa<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
17<br />
Propaganda Lembaga Audit Mahasiswa<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
18<br />
Kunjungan media, tokoh, elemen gerakan, memplurkan lembaga audit mahasiswa<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
19<br />
Aksi goalkan lembaga audit Mahasiswa<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>Membangun Integrasi Gerakan dan Kajian</b><br />
<br />
Ada dua focus kerja yang dibagi, temen2 humas membangun integrasi gerakan dan deal gerakan dengan pihak2 strategis, temen-temen kajian melakukan propaganda, menerbitkan gagasan baru dan meriset permasalahan yang ada bersama teman2 riset.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;"><b>7 Okt 2011</b></div><div></div><div style="text-align: right;"><i>Digazebo Fakultas Pertanian (Asis, Dian, Putri, Candra, Nurul)</i></div></div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-64109057597329219692011-10-05T13:51:00.000-07:002011-10-11T02:09:36.339-07:00Rangkuman Simpul Intelegensia KAMMI Komisariat Unila Part II<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="mtl fbDocument" style="text-align: justify;"><br />
<br />
<b>Peran Lembaga Audit Mahasiswa Terhadap Kemerdekaan Gerakan Mahasiswa di Kampus Hijau</b><br />
<br />
Berbicara mengenai audit, kita mengenal banyak sekali lembaga audit seperti BPK, Lembaga Informasi Publik daerah, dll. Lalu bagaimana dengan lembaga audit mahasiswa? Apakah semua mahasiswa bisa melakukan audit. Tentu tidak….<br />
<br />
Pada pelaksanaannya nanti, kita membutuhkan mahasiswa ekonomi atau dosen terkait yang memang memiliki keilmuan pada bidangnya. Lalu apa pentingnya lembaga audit mahasiswa ? Apa bedanya dgn BPK ?<br />
<ol><li>Sebagai sarana pembelajaran </li>
</ol>Kunci permasalahan universitas lampung pada hari ini tidak jauh dari transparansi, permasalahan beasiswa, dana pembangunan, APBN, APBD, SPP, dll. Maslah fasilitas yang belum tercover dengan baik, dll. Semua itu bermuara pada satu hal, yaitu pendanaan yang belum terkontrol dengan baik. Sementara sejauh ini, peran mahasiswa, baik melalui Badan Eksekutif Mahasiswa maupun gerakan eksternal belum begitu massive dalam melakukan usaha-usaha pensejahteraan mahasiswa. Lembaga audit ini nantinya mampu menjadi control social bagi pihak birokrat sekaligus sarana pembelajaran gerakan mahasiswa di kampus hijau. Mahasiswa memiliki roda gerakan yang bebas intervensi.<br />
<ol><li>Meningkatkan akuntabilitas universitas Lampung.</li>
</ol> Ketika mahasiswa memiliki roda gerakan yang bebas intervensi, maka pihak birokrat universitas lampung tidak akan mampu lagi bertindak sewenang-wenang. Akibatnya kualitas pelayanan pendidikan universita lampung akan meningkat, ,meningkatnya kualitas layanan juga akan memicu peningkatan kualitas pendidikan. Meningkatnya kualitas pendidikan universitas lampung berarti meningkatkan SDM masyarakat lampung. Meningkatkan SDM masyarakat lampung berarti meningkatkan kesejahteraan Lampung…. Subhanallah ya…. Sesuatu….. mewujudkan tri darma perguruan tinggi.<br />
<br />
Pemerintahan mahasiswa adalah pemerintahan dari, oleh, dan untuk mahasiswa, sesuai dengan UU. Namun hari ini gerakan mahasiswa dijinakkan oleh birokrat., saatnya kita bangkit dan bicara !! Hidup mahasiswa…!!! Hidup Rakyat!!<br />
<br />
<b>Prinsip Bola Salju</b><br />
<br />
Satu jargon lama yang saya dapatkan dari suatu organisasi adalah “tandang ke gelanggang walau seorang” begitu juga prinsip sebuah gerakan. Aksi sejuta umat yang digelar d gedung DPR MPR pada tahun 1998 berawal dari generasi Jalaludin Rahmat yang hanya beberapa gelintir orang. Itulah prinsip bola salju. Terus bergerak, dan biarkan banyak orang menawarkan diri untuk bergabung dan kita siap menjadi besar. Untuk meraih sebuah bola salju yang besar diperlukan sebuah <i>roadmap</i> gerakan.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;"><b>5 Okt 2011</b></div><div></div><div style="text-align: right;"><i>Dijalanan Masuk Fakultas Ekonomi, diskusi antara : (Asis, Sefrizal, Ely, Zahra, Candra dan Putri)</i></div></div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-72343272395503097972011-10-05T02:19:00.000-07:002011-10-05T02:19:22.248-07:00Tegar di Jalan Dakwah ; Bekal Kader Dakwah di Mihwar Daulah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: center;"><strong>Problematika Internal Aktivis Dakwah</strong></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><strong></strong><br />
<div style="text-align: justify;">Pembahasan problematika internal lebih didahulukan dari pada pembahasan problematika eksternal karena problem terberat bagi semua jamaah dakwah adalah kendala internal. Ketika problematika internal sudah diselesaikan/dikelola dengan baik, maka amanah dakwah lebih mudah ditunaikan dan problematika eksternal lebih mudah diselesaikan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Problematika internal yang sering dijumpai dalam jamaah dakwah adalah gejolak kejiwaan, ketidakseimbangan aktivitas, latar belakang dan masa lalu, penyesuaian diri, dan friksi internal.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Gejolak kejiwaan sebenarnya merupakan persoalan yang dimiliki oleh semua manusia biasa. Dan yang perlu disadari adalah para aktivis dakwah juga manusia biasa. Gejolak ini tidak bisa dimatikan sama sekali, tetapi perlu dikelola dengan baik agar tidak merugikan dakwah dan aktivis dakwah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Di antara gejolak kejiwaan itu adalah: <em>Pertama</em>, gejolak syahwat. Banyak orang yang terpeleset oleh gejolak ketertarikan pada lawan jenis ini. Bagi mereka yang belum menikah, gejolak ini biasanya lebih besar dan lebih berpeluang “menggoda.” <em>Kedua</em>, gejolak amarah. Seperti kisah Khalid saat menghadapi Jahdam dan pemuka bani Jazimah, gejolak amarah ini bisa berakibat fatal termasuk bagi citra dakwah, hubungan antar aktivis dakwah, dan terjadinya fitnah di antara kaum muslimin. <em>Ketiga</em>, gejolak heroisme. Semangat heroisme memang bagus dan sangat perlu, tetapi ketika sudah tidak proporsional ia akan mendatangkan sikap ekstrem yang berbahaya bagi kemaslahatan dakwah dan umat. Kasus pembunuhan terhadap Nuhaik yang dilakukan Usamah bin Zaid adalah contohnya. <em>Keempat</em>, gejolak kecemburuan. Seperti kecemburuan Anshar pada para mualaf yang mendapatkan hampir semua ghanimah perang Hunain, sikap ini bisa berefek pada melemahnya soliditas internal jamaah. Meskipun yang dicemburui oleh Anshar sebenarnya adalah perhatian Rasulullah dan bukan materi ghanimah-nya, gejolak ini segera diselesaikan Rasulullah karena jika dibiarkan bisa berdampak negatif.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ketidakseimbangan aktivitas juga menimbulkan problematika tersendiri. Ketidakseimbangan antara aktivitas ruhaniyah dengan aktivitas lapangan, ketidakseimbangan antara dakwah di dalam dengan di luar rumah tangga, ketidakseimbangan antara aktivitas pribadi dengan organisasi, ketidakseimbangan antara amal tarbawi dengan amal siyasi, ketidakseimbangan antara perhatian terhadap aspek kualitas dengan kuantitas SDM; semuanya bisa berakibat negatif. Tawazun atau keseimbangan yang merupakan asas kehidupan, juga harus dipraktekkan dalam kehidupan berjamaah dan oleh semua aktivis dakwah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Latar belakang dan masa lalu aktivis yang buruk bisa pula menjadi problematika internal dakwah jika tidak dilakukan langkah-langkah solutif. Latar belakang keagamaan keluarga, misalnya. Ia bisa berbentuk lemahnya tsaqafah Islam, tekanan keluarga yang menentang aktivitas dakwah, dan kerancuan dalam orientasi kehidupan. Sedangkan masa lalu yang “jahiliyah” bisa membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi kredibilitas sang aktivis dakwah. Solusi atas problem ini terangkum dalam kata “mujahadah.” Bagaimana seorang aktivis melakukan muhasabah, menyadari kelemahannya dan melakukan perbaikan diri. Masa lalu memang tidak bisa diubah, tetapi pengaruhnya bisa dikendalikan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Problematika internal yang keempat adalah penyesuaian diri. Yakni penyesuaian diri terhadap karakteristik pendekatan dan sikap dakwah yang melekat pada masing-masing marhalah dan orbit dakwah. Sebagaimana corak dakwah yang berbeda antara fase Makkiyah dan Madaniyah, bahkan masa sirriyah dan jahriyah pada fase Makkah yang juga berbeda, dakwah saat ini juga mengalami hal yang sama; ada tahap-tahapnya. Antara mihwar tanzhimi yang berkonsentrasi pada konsolidasi internal dan mihwar muassasi yang konsen pada perjuangan politik membuat beberapa kader dakwah tidak mampu menyesuaikan diri. Hambatannya bisa karena sifat “kelambanan” kemanusiaan, kecenderungan jiwa, keterbatasan dan perbedaan tsaqafah, sampai keterbatasan kapasitas. Untuk mengatasi problem ini dibutuhkan peran kelembagaan dakwah. Jamaah dakwah perlu melakukan persiapan perubahan fase dakwah, mensosialisasikan cara pandang yang disepakati tentang batas-batas pengembangan dakwah sehingga jelas mana yang termasuk pengembangan (<em>tathwir</em>) dan mana yang termasuk penyimpangan (<em>inhiraf</em>). Jamaah dakwah juga harus mendefinisikan mana yang <em>asholah </em>dan <em>tsawabit</em>, serta mana yang <em>mutaghayyirat</em>.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Problem internal kelima adalah friksi internal. Friksi ini bisa timbul dari lingkungan yang kecil seperti intern sebuah lembaga dakwah, atau antar lembaga, atau antar personal pendukung dakwah. Banyak gerakan dakwah yang harus tutup usia dan kini tinggal nama karena problematika ini. Friksi dalam sejarah dakwah memberi beberapa pelajaran penting bagi kita: bahwa friksi merupakan indikasi kelemahan proses tarbiyah, friksi menandakan adanya kelemahan dalam penjagaan diri para aktivis dakwah, restrukturiasi dakwah tepat dilakukan terhadap orang-orang yang telah memahami karakter dakwah itu sendiri, friksi juga bukti keberadaan ego manusia, penumbuhan <em>al-wa’yul islami</em> (kesadaran berislam) dan <em>al-wa’yu ad-da’awi</em> (kesadaran dakwah) lebih utama dibandingkan sekadar meletupkan <em>hamasah </em>(semangat) bergerak, dan sangat mungkin friksi timbul karena hadirnya pihak ketiga yang sengaja “memecah” jamaah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Problematika Eksternal Dakwah</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Problematika eksternal dakwah yang bisa menjadi bahaya besar bagi kebaikan bangsa dan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam meliputi problematika spiritual dan kultural, problematika moral, dan problematika sistemik.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di antara problematika dakwah di Indonesia yang menyangkut aspek spiritual dan kultural adalah: berhala-berhala modern baik berupa teknologi yang dijadikan rujukan kebenaran, sains yang diabsolutkan, materi yang ditaati, maupun kekuasaan yang dipuja-puja; syirik, khurafat dan tahayul yang masih merebak di masyarakat; globalisasi dan dialektika kultural; serta tradisi baik yang sudah tergerus dan tergantikan dengan budaya negatif efek perkembangan peradaban.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Problematika moral di antaranya adalah minuman keras dan penyalahgunaan obat-obatan, penyelewengan seksual, perjudian dan penipuan, serta tindakan brutal dan kekerasan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sedangkan yang dimaksudkan dengan problematika sistemik adalah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), kemiskinan, kebodohan, dan ancaman disintegrasi bangsa.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong> Daya Tahan di Medan Dakwah</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dakwah yang merupakan jalan panjang dan lintas generasi niscaya memerlukan daya tahan yang permanen. Bagi, individu kader dakwah daya tahan ini jug harus dimiliki agar tetap istiqamah sampai mengakhiri sejarah kehidupannya dengan husnul khatimah. Untuk itu, paling tidak ada lima faktor yang perlu dimiliki para aktivis dakwah untuk merealisir daya tahan di medan dakwah: menguatkan dan membersihkan motivasi, menggapai derajat iman, menggandakan kesabaran, kekuatan ukhuwah, dan dukungan soliditas struktur.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk menguatkan dan membersihkan motivasi kita perlu selalu memahami makna ikhlas dan berupaya mencapainya dengan jalan: senantiasa memperbaharui niat, berusaha keras menunaikan kewajiban, berusaha keras mewujudkan kecintaan kepada Allah, merasakan pengawasan Allah, dan hati-hati dalam beramal.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk mencapai derajat iman kita perlu : memiliki orientasi rabbani, yakni menjadikan seluruh aktivitas selalu berorientasi kepada Allah, dan sebaliknya, berhati-hati terhadap orientasi duniawi. Jika kita mampu mencapai derajat iman ini, maka Allah menjanjikan kemenangan atas musuh, jaminan bahwa orang-orang kafir takkan menguasai, mendapatkan izzah, mendapatkan kehidupan dan rezeki yang baik, menjadi khalifah di muka bumi, serta mendapatkan surga di akhirat nanti.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk bisa menggandakan kesabaran kita perlu memberikan dorongan jiwa untuk mengejar dengan sungguh-sungguh faedah-faedah yang ditimbulkan oleh kesabaran, dan betapa besar buahnya bagi agama dan keduniaan kita serta melawan pengaruh hawa nafsu. Jika kesabaran telah kita miliki maka kita akan mendapatkan hikmahnya yang luar biasa: dijadikan pemimpin, pahala yang besar, kebersamaan Allah, dan mendapatkan berbagai macam kebaikan karena sabar.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk membangun ukhuwah kita perlu memotivasi diri dengan keteladanan ukhuwah di zaman kenabian lalu memperbaiki hubungan sesama aktivis dakwah berlandaskan cinta dan kasih sayang. Kita juga harus meminimalisir penghambat-penghambat ukhuwah. Jika kekuatan ukhuwah ini terbangun kokoh, maka daya tahan kita sebagai aktivis dakwah maupun daya tahan jamaah di medan dakwah akan semakin kokoh.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sedangkan upaya membangun soliditas struktur paling tidak meliputi konsolidasi manajerial dan konsolidasi operasional. Konsolidasi manajerial dilakukan dengan penataan manajemen yang bagus dan profesional dalam setiap jalur dan lini. Selain mengambil prinsip-prinsip dari Al-Qur’an dan Hadits, prinsip manajemen modern juga bisa diterapkan. Konsolidasi operasional dimaksudkan untuk mensinkronkan berbagai kegiatan dalam skala gerakan, sekaligus senantiasa mengarahkan gerak dakwah kepada tujuan yang ditetapkan. Selain itu, untuk membangun soliditas struktur perlu menghindari hal-hal yang bisa merusaknya yaitu munculnya sekat komunikasi dan lemahnya imunitas struktural (<em>mana’ah tanzhimiyah</em>).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong> Yang Tegar di Jalan Dakwah</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Jalan dakwah ini pasti dipenuhi dengan beragam kesulitan, hambatan, rintangan, tribulasi. Para aktifisnya akan berhadapan dengan beragam <em>mihnah</em>, sebagaimana para dai generasi sebelumnya sejak Rasulullah dan para sahabatnya, tabi’in, tabiit tabi’in, dan seterusnya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di antara mihnah itu ada yang berupa ejekan, gelombang fitnah, teror fisik, manisnya rayuan, tekanan keluarga, keterbatasan ekonomi, kemapanan, sampai kekuasaan. Kader dakwah harus tegar dalam menghadapi semua <em>mihnah </em>itu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Agar tegar dalam menghadapi ejekan, sadarilah bahwa ejekan kepada Rasulullah jauh lebih hebat; maka biarkan saja semua orang mengejek, tidak perlu <em>diladeni</em>. Agar tegar dalam menghadapi fitnah, tetaplah bekerja dan beramal maka umat akan tahu siapa yang benar dan siapa yang tukang fitnah. Agar tegar dalam menghadapi teror fisik, tawakallah kepada Allah dan berdoalah senantiasa, di samping persiapan lain yang juga perlu dilakukan oleh struktur dakwah. Agar tegar dalam menghadapi manisnya rayuan, jagalah keikhlasan dan senantiasa memperbarui niat, waspada dan tetap bersama jamaah. Agar tegar dalam menghadapi tekanan keluarga, ketegasan harus diutamakan . Iman tidak bisa ditukar dengan keluarga, jika memang itu pilihannya. Agar tegar dalam kondisi kekurangan/keterbatasan ekonomi, bersabar adalah kuncinya. Kekuatan ukhuwah sesama aktivis dakwah juga berperan penting untuk menjaga kita tetap tegar. Agar tegar dalam kemapanan harus memiliki paradigma semakin banyak kekayaan, semakin banyak kontribusi bagi dakwah. Maka yang diteladani adalah Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Agar tegar di puncak kekuasaan, kelurusan orientasi perjuangan, ketaatan pada manhaj dakwah Rasulullah dan keyakinan akan janji-janji-Nya. Dan pada semua <em>mihnah</em>, kedekatan dengan Allah dan tawakal kepada-Nya merupakan kunci utama agar tegar di jalan dakwah!</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">(<a href="http://www.facebook.com/groups/kammiunila/doc/222612781109526/www.dakwatuna.com">www.dakwatuna.com</a>)</div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-55169432257279700392011-10-04T01:42:00.000-07:002011-10-11T01:49:09.420-07:00Rangkuman Simpul Intelegensia KAMMI Komisariat Unila Part I<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="mtl fbDocument" style="text-align: justify;"><strong> </strong><strong>Fokus Isu Departemen Vs Pilrek</strong><br />
<br />
Setiap masa memiliki pahlawannya, setiap fase memiliki ritme geraknya, begitu juga dengan kebijakan public KAMMI Komisariat Unila yang dari awal waktu memiliki focus isu pengawalan “korupsi pendidikan” dalam hal ini berfokus pada pengawalan pemilihan rektor pada satu semester awalnya. Melihat peta pemilihan rektor pada hari itu dan menimbang langkah perbaikan pada kampus universitas Lampung maka KAMMI Komisariat Unila menentukan sikap untuk berada pada posisi tengah dan kemudian mendekat kepada pihak yang kalah untuk kemudian meng-goalkan ide lembaga audit mahasiswa seperti apa yang telah diperjuangkan oleh saudara-saudara kita di UI dan untirta.<br />
<br />
<strong>Wacana Lembaga Audit Mahasiswa</strong><br />
<br />
Penggelontoran isu lembaga audit mahasiswa tidak serta merta dilakukan begitu saja, anmun kita lakukan secara bertahap, dngn harapan tiga bulan kedepan isu tersebut sudah muncul kepermukaan. Beberapa isu strategis yang kemudian mudah kita garap dan bias mengantarkan kita pada isu lembaga audit mahasiswa dipilih, tiga isu utama yang akan kita gawangi pada waktu dekat adalah :<br />
<ol><li>pembahasan bidik misi, terkait tempat tinggal peserta bidik misi di rusunawa, </li>
<li>pembahasan terkait RS pendidikan Unila dimana tender termurah seharga 47 milyar, namun tender yang menang seharga 52 milyar yang disinyalir ada hubungannya dengan pemenangan pilrek, </li>
<li>pembahasan terkait dana KKN yang bias mengantarkan kita pada isu strategis audit kampus. Disinyalir universitas lampung menerima kucuran dana dari pemprov, pemkot, dan pemkab dalam kegiatan KKN namun tidak ada transparansi dana hingga hari ini. </li>
</ol>Ketiga isu tersebut diharapkan dapat menjadi bola salju dalam penggawanagan isu lembaga audit mahasiswa.<br />
<br />
<strong>Fokus Biro Internal dan Eksternal </strong><br />
<br />
Perjalanan KAMMI Komisariat Unila dari awal januari hingga saat ini belum meninggalkan budaya gerakan, oleh karena itu kerja keras sangat diperlukan pada tiga bulan terakhir dalam upaya menelurkan tradisi gerakan. Melihat kondisi tersebut, ketua Umum KAMMI Komisariat Unila mengeluarkan sebuah SK terkait Biro Internal dan Biro Eksternal yang merupakan coordinator isu internal dan eksternal. Diharapkan dengan pembagian ini dapat memasifkan langkah gerak KAMMi Komisariat unila dan memberikan warisan gerakan yang baik untuk generasi mendatang. Adapun isu internal yang dimaksud adalah isu2 dalam kampus dan isu ekaternal adalah isu2 luar kampus. <br />
<br />
<div style="text-align: right;"><strong>4 Okt 2011</strong></div><div style="text-align: right;"><br />
</div><div> </div><div style="text-align: right;"><em>Dibawah Pohon Rindang FKIP bersama Rusli, Asis, Azzam, Dani, Putri, Dewi, Candra dan Nurul </em></div></div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-45630075808379165682011-10-01T05:38:00.000-07:002011-10-05T02:42:20.635-07:00Untuk yang Merasa Lelah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<h2 class="uiHeaderTitle" style="text-align: center;">Untuk yang Merasa Lelah</h2><div class="clearfix" style="text-align: center;"><div class="mts uiHeaderSubTitle lfloat fsm fwn fcg"><span class="fsm fwn fcg">By <a href="http://www.facebook.com/sufiroh">Ukhti Sufiroh</a></span> <a href="http://www.facebook.com/ajax/docs/delete.php?group_id=181786291858842&doc_id=254612237909580" rel="dialog-post"></a></div></div><br />
<div style="text-align: justify;">“<em>Ukhti, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam dakwah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan, ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh…” </em>(begitu keluh kesah seorang kader dakwah kepadaku di suatu sore.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Aku hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri ikhwah ini.).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> “<em>Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu</em>?” (sahut ku setelah sesaat termenung.).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> “<em>Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku beberapa ikhwah yang justru tak islami. Juga dengan organisasi dakwah yang ana geluti;kaku</em></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><em>dan sering mematikan potensi anggotanya. bila begini terus, ana lebih baik sendiri saja..</em>” (jawab ikhwah itu. Aku termenung kembali. Tak kutampakkan raut terkejut dari roman wajahku.).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> “<em>ukhti, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas, kapal itu ternyata sudah amat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia.Lalu, apa yang antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan</em> ?” (Tanyaku dengan kiasan. Ikhwah itu terdiam <berpikir> ).</berpikir></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> “<em>Apakah antum memilih untuk terjun ke laut dan berenang sampai tujuan</em>?” (Aku memberi opsi).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> “<em>Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasakan kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan Lumba-Lumba. Tapi itu hanya sesaat. Berapa kekuatan antum untuk berenang sampai ketujuan? Bagaimana bila ikan Hiu datang</em>? <em>Dari mana antum mendapat makan dan minum? bila malam datang, bagaimana antum mengatasi hawa dingin? </em>(Serentetan pertanyaan kuhamparkan di depan akhwat tersebut.).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">(Kudengar tangisnya tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan sedemikian. Kekecewaannya kadang memuncak, namun aku justru tak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya.).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">“<em>Ukhti, apakan antum masih merasa bahwa jalan dakwah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah SWT ?</em>” (Ia hanya mengangguk).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><em>Bagaimana bila ternyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh jalan itu ternyata mogok? antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak di jalan, atau mencoba memperbaikinya? ( </em>tanyaku lagi. Sang ikhwah tetap terdiam dalam sesunggukkan tangis perlahannya.)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">(Tiba-tiba ia mengangkat tangannya), ”<em>cukup ukh, cukup. Ana sadar. maafkan ana, InsyaAlloh ana akan tetap istiqomah. Ana berdakwah bukan untuk mendapatkan medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan,. Biarlah yang lain dengan urusan pribadi masing-masing. Biarlah ana tetap berjalan dalam dakwah. Dan hanya jalan ini saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji-Nya. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan jadi pelebur dosa-dosa ana…</em>” (azzam-nya di hadapanku).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">(Aku Tersenyum). “<em>Ukhti, jama’ah ini adalah jama’ah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya kelemahan. Tapi di balik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki. Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan untuk berdakwah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan..</em>” (papar ku).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">“<em>Bila ada satu dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Alloh Ta’ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka di mata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap dakwah selama ini. Karena di mata Alloh, belum tentu antum lebih baik dari mereka.</em></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><em>Futur, Mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidaksepakatanselalu disikapi dengan jalan itu</em>?”</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">(sambungku panjang lebar. Kudapati ia termenung kembali. Azzamnya memang kembali menguat. Namun ada satu hal tetap bergelayut di hatinya).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">“<em>Tapi, bagaimana ana bisa memperbaiki organisasi dakwah dengan kapasitas ana yang lemah ini?</em>” (sebuah pertanyaan konstruktif akhirnya muncul juga. ^^)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> “<em>Siapa bilang kapasitas antum lemah? semua manusia punya kapasitas yang berbeda. Namun tak ada yang bisa menilai bahwa yang satu lebih baik dari yang lainnya!</em>” (sahutku).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">“<em>Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah tausyiah dalam kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang pada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena peringatan selalu berguna bagi orang yang beriman. Bila ada sebuah isu atau gosip, tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghibah antum terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang yang mantan budak hina menemukan kemuliaannya….</em>”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sore itu sang akhwat menyadari kesalahannya. Ia bertekad untuk tetap berputar bersama jama’ah dalam mengarungi jalan dakwah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> ***</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kembalikan semangat itu saudaraku, jangan biarkan asa itu hilang. Dihempas gersangnya debu ‘<em>wahn</em>’ yang begitu kencang menerpa. Biarkan amal-amal ini semua menjadi saksi, sampai kita diberi satu dari dua kebaikan oleh Allah SWT yaitu KEMULIAAN atau MATI SYAHID.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ikhwah..,</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Jalan ini, seberat dan sesulit apapun itu, seorang mukmin sejati akan senantiasa menikmati dan mencintainya. Dalam menjalaninya, kita akan dapat merasakan manisnya jalan ini, rasa manis yang akan memudahkan semua kesulitan, meringankan beban berat, menabahkan kita untuk terus menapaki dan mendakinya, dan menjadikan kita ridho terhadap-Nya, bahkan ketika melewati masa terpahit dan hari terberat sekalipun. Kita akan selalu ingatkan siapa saja yang berniat mundur dari jalan ini:</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">“<em>Sesungguhnya akibat dari pengunduran diri adalah keburukan. Apalagi bagi orang yang telah mengerti kebenaran lalu berpaling dari-Nya. Bagi orang yang telah merasakan manisnya kebenaran lalu tenggelam dalam kebatilan. Sesungguhnya membatalkan janji kepada Alloh termasuk dosa yang besar di sisi Alloh dan hina di pandangan orang-orang yang beriman..</em>”</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sesungguhnya kita akan menemui masa-masa sulit, masa-masa yang melelahkan, dan berbagai ujian. Padahal kita tengah berada dan berjalan di atas jalan kebenaran dan disibukkan berbagai aktivitas dakwah. Tapi kita meyakini bahwa teguh di atas jalan ini dan sabar menghadapi berbagai cobaan, niscaya kepedihan akan sirna, kelelahan akan hilang, dan yang tersisa bagi kita adalah ganjaran dan pahala…</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kita selau menyadari bahwa sesungguhnya amal islami bukanlah aktivitas sesaat.. amal islami bukanlah aktivitas yang cukup dikerjakan disaat kita memiliki waktu luang dan bisa ditinggalkan saat kita sibuk. Sekali-kali tidak! Amal islami terlalu mulia dan agung..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sesungguhnya celah tidakakan pernah tertutup… kekurangan tidak akan pernah hilang, dan yang ma’ruf tidak akan pernah terwujud kecuali dengan amal…</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Di sinilah peran kita…ya, peran kita semua, saudaraku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tentu saja, kata-kata bukan sekedar untuk diucapkan, tetapi ia untuk dipahami dan diamalkan. Kita paham dan sadar bahwa agama ini hanya akan tegak di atas orang-orang yang memiliki azzam yang kuat. Ia tidak akan tegak di atas pundak orang-orang yang lemah dan suka berhura-hura, tidak akan pernah!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Tidak akan pernah tegak agama ini hanya dengan ragu-ragu, termangu menjali mimpi tanya tanpa gerak maju,, Tidak akan pernah tegak mimpi ini tanpa kerja nyata dan tercengan jeratan angan hampa.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ada nasehat yang luar biasa dari Ibnul Qayyim rahimahullah,,,</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">”<em> Wahai orang yang bersemangat banci..! Ketahuilah, yang paling lemah di papan catur adalah bidak. namun jika ia bangkit, ia bisa berubah menjadi mentri bahkan ’ster’.</em></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Nasehat tersebut sangat mengena buat kehidupan kita… Betapa sering kita memiliki semangat yang banci dalam mengemban dan menapaki jalan ini, bukan semangat yang membaja. Kita hanya mau aktif dalam ‘zona nyaman’. kita menjadi militan karena lingkungan memang membentuk seperti itu, tapi sebenarnya kita rapuh. Kita sering dan mudah sekali mengeluh dan mengeluh.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Padahal kita belum mencoba berbut sesuatu. Semoga Alloh merahmati orang yang telah mengucapkan kalimat berikut:</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">“<em>Wahai orang yang meminang bidadari surga tetapi tidak memiliki sepeserpun semangat, janganlah engkau bermimpi, telah sirna manisnya masa muda dan yang tersisa hanyalah kepahitan dan penyesalan</em>.” ^^</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Jika kesusahan adalah hujan</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dan kebahagiaan adalah mentari</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kita tetap membutuhkan keduanya</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Untuk Melihat indahnya pelangi</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Begitulah aku mengibaratkan Ukhuwah ini</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Senantiasa saling melengkapi satu dengan lainnya</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dan tak ku nafikan jika ada kekurangan di dalamnya</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Karena itulah ruang pemakluman ini begitu terbuka luas untuknya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dan aku senantiasa belajar untuk dapat memahaminya semoga begitu juga denganmu….^^</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> *Edelweis, 1 Oktober 2011.</div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-21198645990754795042011-08-09T08:19:00.000-07:002011-10-05T02:22:47.703-07:00Mempertanyakan Eksistensi Pemuda Islam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: center;"><br />
</div><h2 class="uiHeaderTitle" style="text-align: center;">Mempertanyakan Eksistensi Pemuda Islam</h2><h2 class="uiHeaderTitle" style="font-weight: normal; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;">~Sufiroh~</span> </span></h2><h2 class="uiHeaderTitle" style="font-weight: normal; text-align: center;"><span style="font-size: small;">Sekretaris Departement Kaderisasi KAMMI Unila 2011</span> </h2><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika berbicara mengenai pemuda, banyak hal yang menarik dan hal-hal menyenangkan. Karena dalam fase kesatriaannya, kita akan menemukan berbagai macam hal tentang pencarian jati diri dalam menyusuri setiap lembaran mozaik masa depan yang masih terlihat samar-samar. Sebuah pepatah mengatakan, “Negara yang tangguh salah satunya bisa dilihat dari sosok pemudanya”. Bahkan Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa pemuda adalah salah satu dari lima pilar yang dibutuhkan untuk membangun negara tangguh selain pemimpin yang adil, ulama, wanita solehah, dan ummat yang baik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Seharusnya, sebagai pemuda Islam merasa tersanjung dengan hal tersebut kemudian berusaha melakukan yang terbaik untuk mewujudkannya. Tapi, mungkin saja, ada beberapa dari kita merasa bingung, tidak puas dan bertanya, “Kenapa harus pemuda?”. Jawabannya cukup sederhana, karena pemuda adalah kumpulan anak-anak muda dengan semangat besar, daya serap dan pikir yang cepat, juga fisik yang masih prima. Karena peranan pemuda yang strategis itulah, Soekarno sampai berani mengatakan sesuatu yang masih dikenang dunia hingga sekarang, “Berikan kepadaku 1000 orang tua, aku sanggup mencabut Semeru dari uratnya. Tapi, berikan kepadaku 10 pemuda maka aku sanggup menggoncangkan dunia.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pemuda Islam hari ini adalah gambaran masa depan Islam. Apabila baik pemudanya maka akan baik pula Islam di dalamnya. Dr. Syakir Ali Salim berpendapat, pemuda Islam merupakan tumpuan umat, oleh karena itu ekistensinya sangat diperlukan di masyarakat.<em> "Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami" (QS. al-Mu'minuun:115)</em>.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kecintaan para pemuda Muslim terhadap <em>dien-</em>nya kini sudah begitu jauh. Bukan karena sebab, namun memang secara tersistem ternyata telah ada langkah-langkah terstruktur yang menjauhkan pemahaman dan kecintaan pemuda terhadap Islam. Paling tidak menjauhkannya dari segala nilai yang bernafaskan islami dan digantikan dengan nafas kebaratan (<em>westernisasi</em>).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sering kita bertanya, kenapa ada orang Islam yang bergabung dengan aliran sesat?</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">kenapa ada orang Islam yang bermaksiat? kenapa ada orang Islam yang Islamphobia?</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan semacam ini, dapat dijawab dengan merefleksi bagaimana daya tahan bangunan keislaman seorang Muslim, yang dapat dilihat dari kualitas pondasi (Iman), tiang (Islam), dan atapnya (Ihsan).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada empat hal yang harus diperhatikan pemuda dalam memperbaiki kualitas eksistensinya, yaitu hati nurani (<em>spiritual intelligence</em>), emosi (<em>emotional intelligence</em>), akal (<em>intellectual intelligence</em>), dan fisik. Menurut As-Syahiid Hasan Al-Banna, hal-hal tersebut dapat dimaksimalkan melalui perbaikan jiwa. Perbaikan jiwa dapat dilakukan melalui pendidikan dan pembinaan. Rajin menambah ilmu dengan mengikuti kajian, seminar, mentoring atau training, melakukan introspeksi diri, melembutkan hati dengan banyak berdo’a merupakan cara-cara yang dapat ditempuh untuk mendidik dan membina jiwa.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dizaman di mana kekuatan kebathilan saling bersatu padu meminggirkan Islam bahkan menghancurkannya serta memberangus eksistensinya, sudah sepantasnya jika para penyeru Islam untuk bersatu, bergandeng tangan menghadapi musuh-musuhnya. Jika perbedaan yang ada di tengah-tengah ummat ini masih bisa ditolerir, maka hendaknya saling berlapang dada. Tetapi jika perbedaan itu pada persoalan-persoalan yang prinsipil dan mendasar, maka mengedepankan sikap <em>tanashuh </em>(saling menasehati dalam kebenaran) adalah jalan yang paling tepat disaat kita menghadapi musuh dari berbagai arah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pemuda dalam sejarah Islam, selalu ditempatkan pada posisi yang istimewa, bahkan Al-Qur’an banyak menjelaskan bahwa manusia-manusia pilihan yang mendapat mandat kerasulan dan kenabian adalah mereka dari kelompok pemuda. Kenalkah Anda dengan Nabiyullah Ibrahim AS.? Bapak para Anbiya’, di mana agama-agama besar lahir dari perantara “rahimnya”. Ibrahim AS adalah sosok pemuda yang disebutkan Alloh yang mampu menggentarkan kerajaan Namrudz.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika semua pemuda Islam di Indonesia bertekad untuk menjadi pemuda berkualitas, impian akan ketangguhan negara Indonesia nantinya, besar kemungkinan akan terwujud. Karena di hadapan kita –bisa jadi– akan muncul lagi pemuda-pemuda tangguh yang mengikuti jejak Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Mus’ab bin Umair, dan pemuda pejuang Islam lainnya. Dengan segala kemampuan mereka masing-masing, sehingga namanya terukir dengan tinta emas dalam pentas sejarah peradaban Islam. Lantas, bagaimana dengan masa muda kita?</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pemuda Islam tidak cukup hanya bertugas menjelaskan zaman, namun juga harus melampauinya dengan mengubah zaman. Karenanya, di tengah zaman yang bergerak, masyarakat membutuhkan pemuda Islam yang bergerak!</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">*diselesaikan Selasa, 9 Ramadhan 1432 H, pkl. 6.27 Wib (sebenarnya dah dari beberapa bulan lalu selesai, cuma baru inget untuk dipublish) ditemani lantunan nasyid ‘Berkelana’ nya Rabbani ^^, sedang belajar menulis, afwan klu garing ^^ .. untukmu pahlawan-pahlawan muda yg penuh semangat untuk memperbaiki diri dan ummat, moga manfaat.</div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-54609825109710709232011-07-12T08:55:00.000-07:002011-10-05T01:58:18.030-07:00Dikemanakan Inteketualitas Mahasiswa?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="mtl fbDocument"><div style="text-align: center;"><strong>Kemana Intelektualitas Mahasiswa…!!!</strong></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Oleh</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div> </div><div style="text-align: center;"><strong>Asis Budi Santoso</strong></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">(KP Komsat Unila)</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;">Mahasiswa merupakan golongan masyarakat yang mendapatkan pendidikan tertinggi, dan punya perspektif luas untuk bergerak diseluruh aspek kehidupan dan merupakan generasi yang bersinggungan langsung dengan kehidupan akademis dan politik, oleh sebab itu adanya miniature state dikalangan mahasiswa merupakan proses pembelajaran politik untuk mahasiswa. Budaya yang tercermin dari membaca (bukan hanya bidang keilmuan yang ditekuni) membuat mahasiswa kaya pengetahuan karna mungkin sejatinya mahasiswa harus sadar kelak ilmu yang ditekuni akan diabdikan oleh bangsa dan Negara oleh karena itu mahasiswa dituntut untuk pintar membaca peluang, bukan hanya itu mahasiswapun tak luput dengan kegiatan-kegiatan diskusi yang sangat sangat kental mengikat pada gelar mahasiswa sebuah budaya yang melahirkan inovasi ataupun pemecahan masalah terhadap suatu perkara. sehingga stigma yang terbentuk ketika berbicara mahasiswa adalah intelektual yang kaya dengan literasi ilmu, sosial, dan politik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dalam konteks bernegara, sejarah pun telah membuktikan bagaimana Mahasiswa mempunyai andil dalam perbaikan Negara. Tak tangung-tanggung mahasiswa menjadi garda terdepan dalam proses tersebut, di Negara kita contohnya sebagaimana terjadinya Gerakan mahasiswa 1966, Gerakan Mahasiswa 1974, Gerakan Mahasiswa 1978, Gerakan Mahasiswa 1980 sampai 1990, dan yang terkahir adalah Gerakan Mahasiswa 1998. Itu semua adalah sebagai bukti bagaimana komitmen pemuda dan mahasiswa membangun negeri ini.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sekarang, disadari atau tidak seiring dengan berkembangnya waktu pergerakan mahasiswa mengalami degradasi yang semakin terlihat. Tidak menampikan kejadian sejarah diatas, kadang-kadang mahasiswa menjadi kerdil ketika berada dalam kampusnya masing-masing. Mahasiswa yang semula garang dengan orasinya yang menyesakkan dada pemerintah, justru tak terlihat di kampus-kampus mereka. Lihat saja Unila, universitas terbesar di Lampung yang baru saja menjadi universitas nomor wahid diluar jawa harusnya nama itu sebanding dengan kapasistas intelektualitas mahasiswanya. Mahasiswanya terlihat pasrah dan sabar ketika mereka harus mengangkat kursi ketika mau kuliah belum lagi tempat kuliah yang sempit dan berdesak-desakan,WC yang sulit di temukan dikampus belum lagi air yang selalu habis ketika buang air kecil, fasilistas universitas yang terlihat seadanya yang sulit di pakai oleh mahasiswa (sudah seadanya sulit pula), tranparansi praktikum, dan lain-lain. Masalahnya yang terjadi bukan itu saja banyak kebijakan universitas yang terlihat tidak jelas seperti kasus DO yang tidak informative yang sedang marak beberapa minggu lalu, masalah penerimaan Mahasiswa baru melalui UML yang tidak ada tranparansinya (atas dasar apa UML itu…), kenaikan SPP dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Entah apa yang terjadi apakah pantas mahasiswa yang apatis layak disebut intelektual…</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-52069407000412000052011-05-27T03:25:00.000-07:002011-10-11T03:54:17.023-07:00DM 1 27-29 MEI 2011<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEHXP1atYGUScT9X_9gH5tQOv8NyAVNmVmIcZD41HFOLLIdDXZ2XAzHD2v9d-Es-vfySGhd3DVuaZbt-R6tJ-VN10p5eRDx7PjylRqix1-UIGz5LeNr-DTOh8_ZEH-TZVHyu8JTutFpuqK/s400/DM1+28+MEI.jpg" width="400" /></div><br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"></td><td style="text-align: center;"></td><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrg3zGYzFefyjthhmjDyaYkjuDqYUGXTyDpvHgsL0BOl77PUH49qQDqTJkpQx7w5w8hITgh7L1HnTXFJ0ahyXNBHfX5jh1riE7Zi6YshmE_H8T9DstDBkR3x7gvbjYfCYRhPRkj4wdBCvG/s1600/DM.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrg3zGYzFefyjthhmjDyaYkjuDqYUGXTyDpvHgsL0BOl77PUH49qQDqTJkpQx7w5w8hITgh7L1HnTXFJ0ahyXNBHfX5jh1riE7Zi6YshmE_H8T9DstDBkR3x7gvbjYfCYRhPRkj4wdBCvG/s400/DM.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td></tr>
</tbody></table><br />
</div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-52917461185870915312011-05-22T10:10:00.000-07:002011-10-05T02:11:08.601-07:00Susunan Acara DM 1<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><strong>Dauroh Marhalah (DM) I KAMMI Komisariat Unila</strong><br />
<br />
<strong>Jumat, 27 Mei 2011</strong><br />
16.00 – 17.00 => Registrasi peserta<br />
17.00 – 18.00 => Pembukaan<br />
18.00 – 19.30 => Shomais (shalat, Makan & istirahat)<br />
20.00 – 22.00 => <strong>Stadium general <strong>”Membangkitkan Idealisme Gerakan Mahasiswa</strong><strong>”</strong></strong><br />
22.00 – 23.00 => Pembacaan Tata tertib & Penugasan <br />
23.00 – 03.30 => Istirahat<br />
<br />
<strong>Sabtu, 28 Mei 2011</strong><br />
03.30 – 04.30 => Qiyamul lail dan muhasabah<br />
04.30 – 05.30 => Sholat subuh, al ma’tsurat dan kultum<br />
05.30 – 06.30 => Riyadhoh<br />
06.30 – 07.30 => Bersih-bersih, Shomais (shalat, Makan & istirahat)<br />
07.30 – 08.00 => Pengkondisian peserta<br />
08.00 – 10-.00 => <strong>Materi I <strong>”Syahadatain Sebagai Titik Tolak Perubahan”</strong></strong><br />
10.00 – 10.15 => Pengkondisian peserta<br />
10.15 –12.15 => <strong>Materi II <strong>”Syumuliatul Islam”</strong></strong><br />
12.15 – 13.00 => Shomais (shalat, Makan & istirahat)<br />
13.00– 15.00<strong> => <strong>Materi III <strong>”Problematika Umat Kontemporer”</strong></strong></strong><br />
15.00 – 16.00 => Isho<br />
<br />
16.00 – 18.00 =><strong>Materi IV <strong>”Islam, Pemuda dan Perubahan Sosial”</strong></strong><br />
18.00 – 20.00 => Shomais (shalat, Makan & istirahat) , Pengkondisian peserta<br />
20.00 – 22.00 => <strong>Materi V <strong>”Visi, Misi, Prinsip Gerakan KAMMI”</strong></strong><br />
22.00 – 23.00 => Pengkondisian + Evaluasi peserta<br />
23.00 – 03.30 => Istirahat<br />
<br />
<strong>Minggu, 29 Mei 2011</strong><br />
03.30 – 04.30 => Qiyamul lail dan muhasabah<br />
04.30 – 05.30 => Sholat subuh, ma’tsurat dan kultum<br />
05.30 – 06.30 => Riyadhoh<br />
06.30 – 07.30 => Bersih-bersih, Shomais (shalat, Makan & istirahat)<br />
07.30 – 08.00 => Pengkondisian peserta<br />
08.00 – 10.00 => <strong>Materi VI <strong>”</strong><strong> Membangun Komitmen dan Karakter Ideal Kader Dakwah </strong><strong>”</strong></strong><br />
10.00 – 10. 15 => Pengkondisian peserta<br />
<br />
10.15 – 12.15 => <strong>Materi VII <strong>”Model Gerakan Mahasiswa Kontemporer”</strong></strong><br />
12.15 – 13.00 => Shomais (shalat, Makan & istirahat)<br />
13.00 –15.00 => <strong>Materi VIII <strong>”Manajemen Aksi”</strong></strong><br />
15.00 – 16.00 => Isho<br />
<br />
16.00 – 17.30 => <strong>Pelantikan Peserta + Penutupan</strong><br />
17.30 - ….. => <strong>Go to Home…………</strong><br />
<br />
<strong> <strong>Keterangan:</strong></strong><br />
<br />
Semua peserta wajib memenuhi tata tertib sbb:<br />
<ul><li>Peserta telah terlebih dahulu mengikuti Pra Dauroh Marhalah (Pra-DM)</li>
<li>Peserta menggunakan pakaian rapi dan formal * Ikhwan : Memakai baju berkerah, celana panjang dan bersepatu * Akhwat : Memakai rok, baju panjang, jilbab segi-4 dan bersepatu</li>
<li>Tata tertib selanjutnya akan disepakati di forum</li>
</ul>Amunisi yang dibawa:<br />
<ul><li>Perlengkapan Shalat</li>
<li>Peralatan Tulis</li>
<li>Al Qur'an</li>
<li>Al Ma'tsurat</li>
<li>Perlengkapan Mandi & Pakaian Ganti</li>
<li>Obat-obatan pribadi</li>
</ul>Tugas baca dan merangkum (tulis tangan di kertas polio {minimal 2 lembar} pilih salah satu buku):<br />
1) Model Manusia Muslim Abad 21 (karya Anis Matta)<br />
2) Komitmen Muslim Terhadap Harakah (karya Fathi Yakan)<br />
<br />
Tugas Hafalan (dengan artinya juga):<br />
<ul><li>QS. Almaidah: 54</li>
<li>QS. Al Baqarah: 120</li>
</ul>NB:<br />
Kontribusi peserta RP. 20.000,00<br />
Peserta DM1 wajb hadir dalam Teknikal Meeting pada hari Kamis tanggal 26 Mei 2011 pukul 16.00 WIB di Gazebo Unila.<br />
<br />
CP:<br />
081996828788 / 085768543018 (Kaderisasi KAMMI Unila)</div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-36287447924379794562011-05-22T08:08:00.000-07:002011-10-05T02:10:03.368-07:00Undangan Daurah Marhalah I KAMMI Unila<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Nomor : 01/B/DM1/K-UNILA/KD-1/KAMMI/V/2011<br />
Perihal : <b>Undangan Spesial</b><br />
<br />
<b>Ykc.</b><br />
<br />
<br />
<b>Di Tempat</b><br />
<br />
Assalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya, termasuk juga menciptakan manusia dengan dicukupi segala kebutuhannya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada pemimpin terbaik umat yaitu Rosulullah Muhammad SAW.<br />
<br />
Sehubungan dengan akan diadakannya acara <b>Pelatihan kader Bangsa I/</b> <b>Dauroh Marhalah I (DM1) </b>dengan tema <b><i>“</i></b><b><i>Membentuk Generasi Islami yang Tangguh dan Berkarakter, Guna Mewujudkan Muslim Negarawan</i></b><b><i>”</i></b><b>, </b>maka kami mengundang antum/antunna sebagai peserta pada acara tersebut yang insya allah akan dilaksanakan pada :<b> </b><br />
<br />
<b>Hari/Tanggal : Jum’at-Minggu / 27-29 Mei 2011</b><br />
<b>Tempat : SLB Kemiling</b><br />
<b>Waktu : Pukul 16.00</b><b> s.d. Selesai </b><br />
<b> </b><br />
Demikian undangan ini kami buat. Atas perhatian dan kehadiran serta partisipasi anttum/antunna dalam mensukseskan acara ini kami ucapkan terimakasih.<br />
<br />
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. <br />
<br />
Bandar Lampung, 22 Mei 2011<br />
Panitia Pelaksana DM1<br />
<br />
<br />
<br />
Satria Rahmadani P. Kartika Sari<br />
Ketua Pelaksana Sekretaris Pelaksana<br />
<br />
Mengetahui,<br />
<br />
<b> Rusli Haikal Afandi</b><br />
Ketua Umum KAMMI Unila<b> </b></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-3782608994304640912011-05-05T14:34:00.000-07:002011-10-11T03:16:48.844-07:00Buletin KAMMI Unila Edisi April-Mei 2011<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifsRAxStgWc6vTZtftqc05UolupDXhjXiCzONFXevkZVZfDJKSjBqlmuv1umNmwm7Fk1rPW1pj31wmgZmlOOXpFxhC_3_JyafaWutBlhGRdCCxoMlhN1-T9b764n3Rfncd8I18UnPuazPJ/s1600/edisi+april.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="416" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifsRAxStgWc6vTZtftqc05UolupDXhjXiCzONFXevkZVZfDJKSjBqlmuv1umNmwm7Fk1rPW1pj31wmgZmlOOXpFxhC_3_JyafaWutBlhGRdCCxoMlhN1-T9b764n3Rfncd8I18UnPuazPJ/s640/edisi+april.jpg" width="640" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFRs7njHK9dl3UB3KRrTw5hWl8uWLEkqCNuWWl7bdTEU0HozQO1jzVfKKj8Np8f0UZ53DV_JiY3EQ7iDyVzfaaGYWxKyS4Cg5T-n4-xGrjAaBcRO29k2-JQCa3YvVNCeQUOZtk84vzQ4PF/s1600/edisi+Apr%2521l.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="417" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFRs7njHK9dl3UB3KRrTw5hWl8uWLEkqCNuWWl7bdTEU0HozQO1jzVfKKj8Np8f0UZ53DV_JiY3EQ7iDyVzfaaGYWxKyS4Cg5T-n4-xGrjAaBcRO29k2-JQCa3YvVNCeQUOZtk84vzQ4PF/s640/edisi+Apr%2521l.jpg" width="640" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhsthvxjhwuiuzbtXjW3kKCOVmdx1kCzeftdX60fHnNdiRg2uKSPyWHJIkdwupJzbb7W75M1DpcaB0shTvx73QnZJv1nEZKe0zoLPPi7mWL6QuOM5GzYrDsYcup1SyNVUg0xuruKQMhfcQ/s1600/edisi+mei.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhsthvxjhwuiuzbtXjW3kKCOVmdx1kCzeftdX60fHnNdiRg2uKSPyWHJIkdwupJzbb7W75M1DpcaB0shTvx73QnZJv1nEZKe0zoLPPi7mWL6QuOM5GzYrDsYcup1SyNVUg0xuruKQMhfcQ/s640/edisi+mei.jpg" width="640" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Ly-Ikjzm4CthmRUDJ9wFP8Wl7WtAYmaKPAK5hJ8bJQ66OKKSPdo9ShjkkvF5eMRcekErxWXK22xFNa4PtMO_WWl9rcpPqvF2HNudD5FflLLhiG9bk-ZayHXLWtN8UEe15NAcn86pvFF_/s1600/edisi+me%2521.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Ly-Ikjzm4CthmRUDJ9wFP8Wl7WtAYmaKPAK5hJ8bJQ66OKKSPdo9ShjkkvF5eMRcekErxWXK22xFNa4PtMO_WWl9rcpPqvF2HNudD5FflLLhiG9bk-ZayHXLWtN8UEe15NAcn86pvFF_/s640/edisi+me%2521.jpg" width="640" /></a></div><br />
</div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-1120552908922373592011-03-29T02:14:00.000-07:002011-10-05T02:16:29.001-07:00Filosofi Gerakan KAMMI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="mtl fbDocument"><strong>Visi KAMMI</strong><br />
<br />
KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang islami.<br />
<br />
<strong>Misi KAMMI</strong><br />
<ol><li>Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia.</li>
<li>Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, politik, dan kemandirian ekonomi mahasiswa.</li>
<li>Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara.</li>
<li>Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dan sejahtera.</li>
<li>Mengembangkan kerjasama antar elemen bangsa dan negara dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar ).</li>
</ol><br />
<strong>Prinsip Gerakan KAMMI</strong><br />
1. Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI<br />
2. Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI<br />
3. Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI<br />
4. Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI<br />
5. Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI<br />
6. Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI<br />
<br />
<br />
<strong>Paradigma Gerakan KAMMI</strong><br />
1. KAMMI adalah Gerakan Da’wah Tauhid<br />
a. Gerakan Da’wah Tauhid adalah gerakan pembebasan manusia dari berbagai bentuk penghambaan terhadap materi, nalar, sesama manusia dan lainnya, serta mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya: Allah swt.<br />
b. Gerakan Da’wah Tauhid merupakan gerakan yang menyerukan deklarasi tata peradaban kemanusiaan yang berdasar pada nilai-nilai universal wahyu ketuhanan (ilahiyyah) yang mewujudkan Islam sebagai rahmat semesta alam (rahmatan lil ‘alamin).<br />
c. Gerakan Da’wah Tauhid adalah gerakan perjuangan berkelanjutan untuk menegakkan nilai kebaikan universal dan meruntuhkan tirani kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar).<br />
<br />
<br />
2. KAMMI adalah Gerakan Intelektual Profetik<br />
a. Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal.<br />
b. Gerakan Intelektual Profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal.<br />
c. Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik.<br />
d. Gerakan Intelektual profetik adalah gerakan pemikiran yang menjangkau realitas rakyat dan terlibat dalam penyelesaian masalah rakyat.<br />
<br />
<br />
3. KAMMI adalah Gerakan Sosial Independen<br />
a. Gerakan Sosial Independen adalah gerakan kritis yang menyerang system peradaban materialistic dan menyerukan peradaban manusia berbasis tauhid.<br />
b. Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan cultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan.<br />
c. Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada hegemoni kekuasaan politik-ekonomi yang membatasi.<br />
d. Gerakan sosial independen bertujuan menegakkan nilai sosial politik yang tidak bergantung dengan institusi manapun, termasuk negara, partai maupun lembaga donor.<br />
<br />
<br />
4. KAMMI adalah Gerakan Politik Ekstraparlementer<br />
a. Gerakan Politik Ekstraparlementer adalah gerakan perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi egaliter.<br />
b. Gerakan Politik Ekstraparlementer adalah gerakan social cultural dan struktural yang berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.<br />
c. Gerakan Ekstraparlementer berarti tidak menginduk pada institusi parlemen maupun pembentuk parlemen (partai politik dan senator). Independensi sikap politik bulat utuh tanpa intervensi partai apapun<br />
d. Gerakan ekstraparlementer bergerak di luar parlemen dan partai politik, sebagai representasi rakyat secara independen.<br />
<br />
<strong>Kredo Gerakan KAMMI </strong><strong><span> </span><wbr></wbr><span class="word_break"></span> </strong><br />
<strong>1. </strong>Kami adalah orang-orang yang berpikir dan berkendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan <em>taklid</em><span>, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan. </span><br />
<br />
<span> </span> <strong>2.</strong> Kami adalah orang-orang pemberani. Hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggentarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takluk kepadanya. Tiada yang kami takuti, kecuali ketakutan kepada-Nya. <br />
<br />
<strong>3. </strong>Kami adalah para petarung sejati. Atas nama <em>al-haq</em> kami bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini. Kami bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan memenangkan setiap pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip Islam. <br />
<br />
<strong>4. </strong>Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. <em>Syahid </em><span>adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat. Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh. </span><wbr></wbr><span class="word_break"></span> <br />
<br />
<strong>5. </strong>Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di dalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan kami adalah orang-orang progressif yang bebas dari kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam. <br />
<br />
<strong>6</strong>. Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari, pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan efisien, panglima yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit yang setia, diplomat yang terampil berdialog, piawai berwacana, luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi, semangat yang berkobar tinggi.</div></div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-53547427472024696632010-10-14T06:04:00.001-07:002010-10-14T06:04:11.185-07:00Muktamar ke-VII KAMMI : Arah Baru Kepemimpinan Gerakan Mahasiswa”Muktamar ke-VII KAMMI : Arah Baru Kepemimpinan Gerakan Mahasiswa”<br />
<br />
<br />
<br />
by Kammi Sleman on Thursday, October 7, 2010 at 3:25pm<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Adhe Nuansa Wibisono[1]<br />
<br />
Humas KAMMI Daerah Sleman<br />
<br />
<br />
<br />
Likulli marhalatu rijaluha<br />
<br />
Likulli marhalatu masakiluha<br />
<br />
Setiap generasi memiliki pahlawannya<br />
<br />
Setiap generasi memiliki masalahnya<br />
<br />
<br />
<br />
Konsepsi idealitas gerakan mahasiswa akan diuji ketika gerakan itu memasuki tingkatan nasional. Pada fase itu perbincangan akan idealitas filosofi gerakan sedikit demi sedikit akan beralih kepada bagaimana cara meningkatkan eksistensi dan meningkatkan bargaining position gerakan dalam ruang lingkup politik nasional. Karakter idealitas-filosofis yang menjadi semangat dasar di level grass roots (basis massa di kampus atau komisariat) akan bertabrakan dengan perspektif pragmatis-strategis yang menjadi kebutuhan-kebutuhan realistis pada permainan taktis di tingkatan elite (level nasional atau pengurus pusat). Penulis menilai KAMMI pun tidak lepas dari perspektif ini, tarikan antara idealisme dengan pragmatisme akan menjadi sebuah realitas yang ditemui oleh para elite KAMMI yang bermain di level nasional. Kegelisahan-kegelisahan penulis yang berangkat dari lontaran fikiran ini tidak bisa dilepaskan dari sebuah momentum suksesi kepemimpinan nasional yang akan dihadapi KAMMI pada bulan November 2010 mendatang yaitu event Muktamar KAMMI ke VII yang akan diselenggarakan di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).<br />
<br />
<br />
<br />
Pertanyaan klasik yang muncul menjelang event Muktamar adalah, siapakah yang akan menjadi Ketua Umum KAMMI pusat berikutnya? Pertanyaan ini pasti akan muncul di benak seluruh kader KAMMI se-Indonesia dan khususnya menjadi perhatian bagi para elite di tingkat nasional dan wilayah yang akan bertarung dalam momentum muktamar nanti. Penulis melihat beberapa nama-nama yang cukup mendapatkan perhatian selama prosesi pra-Muktamar yang diadakan di Solo kemarin diantaranya adalah Sujatmiko Dwi Atmojo (Ketua KAMMI Wilayah DIY), Ramlan Nugraha (Kebijakan Publik KAMMI Wilayah Jawa Barat), Noval Abuzarr (Ketua KAMMI Daerah Jakarta). Ini sekedar subyektifitas penulis melihat ke-aktifan dan langkah-langkah taktis yang diambil oleh tiga nama di atas selama prosesi Pra-Muktamar di Solo. Jikalau menilik kepada kesepakatan terakhir mengenai persyaratan Ketua Umum dan Tim Formatur maka parameter seseorang yang ingin mencalonkan diri tidak tergantung dengan posisi publik yang diemban sekarang, misalkan harus memegang posisi struktur di KAMMI pada saat periode ini. Kesepakatan yang muncul pada draft usulan yang disepakati di Komisi AD/ART adalah persyaratan calon Ketua Umum KAMMI Pusat mengacu pada Anggaran Rumah Tangga (ART) KAMMI, dimana persyaratan yang paling signifikan adalah : 1. Berstatus sebagai AB3, 2. Pernah menjadi Pengurus Daerah dan/atau Wilayah. Maka jika persyaratan ini menjadi acuan yang digunakan maka nama-nama potensial diluar struktur KAMMI menjabat seperti Fikri Aziz (Sekretaris Jenderal KAMMI Pusat 08-09) dan Widya Supeno (Ketua II KAMMI Pusat 08-09) akan dapat muncul.<br />
<br />
<br />
<br />
Pemetaan Kondisi Eksternal-Internal <br />
<br />
<br />
<br />
Lontaran pertanyaan berikutnya yang muncul di kepala penulis adalah kapasitas pemimpin seperti apa yang dibutuhkan oleh KAMMI selama 2 tahun ke depan selama periode 2010-2012. Kita harus bisa mendefinisikan beberapa kondisi eksternal-internal, serta beberapa issue strategis yang akan dihadapi KAMMI selama 2 tahun ke depan. Beberapa tawaran penulis mengenai kondisi eksternal yang perlu menjadi perhatian dari para kandidat Ketua Umum yang akan melenggang adalah :<br />
<br />
1. Positioning KAMMI terhadap stakeholder politik nasional, yaitu pemerintahan SBY-Boediono, partai-partai politik pendukung koalisi (Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS, PAN,PKB, PPP), partai-partai politik oposisi (PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Hanura). Khusus terkait positioning KAMMI dengan PKS, penulis memberikan catatan khusus agar beban konflik antara KAMMI dengan PKS paska Muktamar Luar Biasa (MLB) harus segera dikelola dan Ketua Umum mendatang harus dapat berkomunikasi dan bernegosiasi dengan partai apapun dalam bargaining position yang lebih seimbang.<br />
2. Pengawasan dan tindak lanjut dari berbagai issue strategis, KAMMI sebagai gerakan mahasiswa memiliki fungsi strategis untuk melakukan political pressure terhadap pemerintah atas berbagai kasus, skandal, permasalahan yang terjadi dalam politik nasional. Beberapa issue strategis yang urgent untuk ditindaklanjuti adalah skandal Century, Konflik kepentingan KPK-Kejaksaan Agung-POLRI, isu-isu Korupsi, isu-isu privatisasi perusahaan nasional, masalah Freeport, isu-isu ketenagakerjaan (masalah TKI, angka pengangguran), kinerja lembaga-lembaga negara (DPR, MPR, Kejaksaan Agung), isu terorisme dan isu pendidikan (BHP, pemerataan pendidikan, akses pendidikan). Sudah selayaknya Ketua Umum mendatang memiliki kapasitas untuk melakukan pemetaan masalah dan memilih prioritas-priotitas masalah serta menjadikannya sebagai kerangka besar dalam gerakan KAMMI selama dua tahun mendatang.<br />
3. Gagasan Internasionalisasi Gerakan KAMMI, sebenarnya ide ini sudah mulai direalisasikan pada masa kepemimpinan Rijalul Imam, seperti KAMMI berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan International Islamic Youth Gathering di Jakarta, pembukaan jaringan dengan World Assembly Moslem Youth (WAMY) dan Islamic Development Bank (IDB), kemudian program-program short course ke luar negeri seperti program Short Course Gerakan Internasional (SCG) ke Malaysia. Tapi penulis menilai KAMMI belum mampu mendudukan daya tawar strategis dalam program-program tadi. Ini menjadi tawaran bagaimana Ketua Umum mendatang dapat mendudukan KAMMI sebagai gerakan mahasiswa yang lintas batas, lintas negara dan mampu mengelola isu-isu di kawasan Asia Tenggara dan Dunia Islam. Penulis menilai potensi KAMMI sangat besar untuk menjadi consolidacy maker gerakan-gerakan mahasiswa dan gerakan sosial di sekup Asia Tenggara dan menjadi opinion leader untuk mengelola isu kawasan seperti demokratisasi di Asia Tenggara, Isu Pelanggaran HAM di Thailand Selatan, Isu minoritas seperti etnis Moro di Filipina, isu-isu ketenagakerjaan, serta isu-isu strategis lainnya.<br />
<br />
<br />
<br />
Kegelisahan lain yang ditangkap adalah mengenai pemotretan kondisi internal KAMMI. Dengan jumlah KAMMI Wilayah yang berjumlah delapan dan KAMMI Daerah yang berjumlah sebanyak lima puluh cabang di seantero Indonesia maka seorang Ketua Umum harus bisa memetakan dengan matang persebaran KAMMI yang sangat masif ini. Sang kandidat harus bisa merespon dinamika yang terus terjadi di dalam tubuh KAMMI, bagaimana relasi antara Pengurus Pusat dengan Wilayah dan Daerah, bagaimana positioning politik setiap KAMMI Wilayah dan Daerah serta signifikansinya dalam pengawalan Otonomi Daerah. Belum lagi permasalahan anggaran dan kemampuan finansial dari institusi KAMMI, berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk menjalankan roda organisasi selama dua tahun ke depan? Penulis akan mencoba menguraikan beberapa pemotretan internal KAMMI diatas menjadi :<br />
<br />
1. Kesenjangan antara Jawa dengan Luar Jawa, isu kesenjangan ini tidak hanya berlaku dalam konteks kenegaraan Indonesia tetapi juga menjadi sebuah isu yang hangat dalam tubuh organisasi KAMMI. Permasalahan yang dikritik oleh rekan-rekan Luar Jawa adalah mengenai tingkat pemekaran struktur KAMMI Wilayah dan KAMMI Daerah yang tidak berimbang antara Jawa dengan Luar Jawa. Permasalahan pemekaran struktur ini akan berpengaruh pada jumlah perkembangan kader KAMMI dan level kaderisasi yang bisa dilakukan oleh suatu KAMMI Wilayah atau Daerah. Seperti diketahui KAMMI Wilayah memiliki otoritas untuk melaksanakan Daurah Marhalah III sedangkan KAMMI Daerah melaksanakan Daurah Marhalah II. Beberapa argumentasi yang diajukan mengenai isu pemekaran ini adalah permasalahan wilayah pengawalan isu yang terlalu luas. Sebagai contoh KAMMI Daerah Sumatera Barat harus mengawal pemerintahan setingkat propinsi sedangkan di Jawa Barat peran pengawalan pemerintahan tingkat propinsi diampu oleh KAMMI Wilayah Jawa Barat. Adanya tuntutan dari daerah agar KAMMI Daerah yang mengawal pemerintahan propinsi segera ditingkatkan levelnya menjadi KAMMI Wilayah.<br />
2. Positioning politik KAMMI dalam mengawal isu Otonomi Daerah, Reformasi melahirkan semangat baru akan pengelolaan daerah yang lebih terbuka, desentralistik dan memberikan ruang otoritas yang lebih besar bagi daerah untuk mengelola aset-aset sumber dayanya. Di satu sisi kebijakan otonomi daerah ini memberikan akses pemerataan, keadilan dan kemandirian pada pemerintah daerah untuk mengelola daerah. Di sisi lain kebijakan Otonomi Daerah ini menyebabkan kasus-kasus penyimpangan seperti korupsi yang pada awalnya terpusat menjadi menyebar dan berpotensi dilakukan oleh pemerintahan daerah. Berdasarkan pada kegelisahan ini maka KAMMI Daerah menjadi instrumen utama untuk melakukan pengawalan isu Otonomi Daerah. Penulis menilai Ketua Umum dapat mempertimbangkan ini menjadi sebuah kondisi internal yang diprioritaskan, sehingga peningkatan positioning politik KAMMI Daerah se-Indonesia menjadi sebuah fokus internal yang harus dicermati.<br />
3. Permasalahan anggaran, tidak dapat dipungkiri ini adalah satu hal mendasar yang menajdi permasalahan dari seluruh gerakan mahasiswa. Permasalahan pembiayaan program-program organisasi membutuhkan kucuran anggaran dana yang tidak sedikit. Mari kita berandai-andai berapa banyak dana yang dibutuhkan oleh KAMMI Pusat untuk menjalankan agenda-agenda strategis selama dua tahun masa kepengurusannya, kita lihat dari beberapa program mendasar saja seperti : Musyawarah Kerja Nasional, Rapat Pimpinan Nasional, Training Pengkaderan Nasional, Lokakarya Nasional dan Muktamar. Kita coba mengasumsikan anggaran dana yang dibutuhkan :<br />
<br />
* Musyawarah Kerja Nasional 200 juta<br />
* Rapat Pimpinan Nasional 20 juta<br />
* Training Pengkaderan Nasional 50 juta<br />
* Lokakarya Nasional 50 juta<br />
* Pra Muktamar 60 juta<br />
* Muktamar 200 juta<br />
<br />
<br />
<br />
Sekali lagi ini memang baru asumsi, penulis tidak mendasarkan ini pada LPJ Pengurus Pusat KAMMI, mari kita berandai-andai, untuk menjalankan beberapa program mendasar saja KAMMI Pusat membutuhkan minimal anggaran sebesar 580 Juta Rupiah, ini belum dihitung dengan berbagai kebutuhan lain seperti biaya Sekretariat, program-program turunan yang lain, kebutuhan taktis ketika melancarkan aksi massa dan pembiayaan-pembiayaan lain. Maka faktor permasalahan finansial ini menjadi faktor penting yang akan dicermati oleh kandidat Ketua Umum KAMMI Pusat mendatang.<br />
<br />
<br />
<br />
Arah Baru Kepemimpinan KAMMI<br />
<br />
<br />
<br />
Dengan melihat kondisi eksternal-internal yang akan dihadapi oleh KAMMI ke depan, sudah selayaknya perdebatan mengenai siapakah yang pantas untuk menahkodai KAMMI selama dua tahun ke depan menjadi sebuah diakletika yang lebih subtantif dan strategis. Prosesi muktamar menjadi sebuah ajang penyaringan mencari seorang kader terbaik, bukan menjadi ajang siapa yang paling kuat atau paling banyak mendapatkan dukungan suara. Parameter seorang Ketua Umum tidak hanya dinilai dari sekedar persyaratan adminsitratif tetapi juga dilihat dari visi besar yang ditawarkan. Apakah sang kandidat mampu menawarkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh KAMMI ke depannya?<br />
<br />
<br />
<br />
Penilaian untuk mengukur kapasitas seorang Ketua Umum tidak hanya berhenti pada hal-hal mendasar seperti yang tertera pada ART KAMMI. Apakah seorang kandidat itu mampu menghafal Al Qur’an sebanyak 3 juz, memiliki gelar sarjana Strata 1, atau bersatus AB 3. Kita mengharapkan perdebatan yang lebih strategis dan substantif, tidak hanya berhenti pada titik mendasar itu. Sudah saatnya kita membentuk konsepsi yang lebih ideal mengenai kandidat Ketua Umum. Dalam benak kita, tantangan yang akan dihadapi oleh KAMMI ke depan sangatlah besar, dengan demikian kita membutuhkan suatu kapasitas khusus dalam diri seorang Ketua Umum. Penulis mencoba menawarkan parameter akan kapasitas kepemimpinan yang kita butuhkan 2 tahun mendatang, yaitu :<br />
<br />
1. Komunikasi Politik, kita membutuhkan seorang pemimpin yang dapat membangun komunikasi politik dan menegakkan daya tawar gerakan KAMMI. Dalam menempatkan posisi politik, seorang Ketua Umum harus bisa mengartikulasikan kepentingan KAMMI secara tepat. Setiap langkah-langkah yang diambil, program-program yang dijalankan memiliki nilai politis yang strategis. Seorang Ketua Umum harus mampu membangun pencitraan politik dalam setiap kebijakan yang diambil.<br />
2. Networking, kekuatan daya tawar gerakan juga tidak dapat dipisahkan dari seberapa kuat jaringan yang dimiliki. Ini adalah suatu kompetensi dasar yang dimiliki oleh setiap aktivis, tapi dalam level seorang Ketua Umum KAMMI Pusat maka parameter kualitas dan kuantitas menjadi suatu titik yang menentukan. Siapa yang memiliki perbendaharaan jaringan politik terbanyak dan dapat menggunakan ini untuk meningkatkan daya tawar gerakan, maka dia memiliki satu poin keunggulan tersendiri.<br />
3. Fundraising, berkaca pada hitung-hitungan spekulatif yang kita lihat diatas maka kemampuan pencarian dana adalah salah satu kapasitas yang harus dimiliki oleh Ketua Umum. Tidak berarti apa-apa rencana program-program hebat di atas kertas jika organisasi tidak mampu mewujudkan hal tersebut karena minimnya anggaran dana. Tentu saja beban terberat untuk mewujudkan hal tersebut jatuh pada pundak Ketua Umum.<br />
4. Consolidasy Maker, dengan banyaknya potensi konflik yang terjadi dalam internal KAMMI maka seorang Ketua Umum harus mampu dengan cermat merespon hal ini. Bagaimana mengakomodir kepentingan KAMMI Wilayah dan KAMMI Daerah , merespon kegelisahan rekan-rekan di Luar Jawa, memprioritaskan pemeretaan-pemerataan infrastruktur KAMMI, merespon isu pemekaran struktur di daerah. Tidak dilupakan pula faktor eksternal determinan seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ketua Umum mendatang harus mampu menghilangkan beban konflik Muktamar Luar Biasa (MLB) dengan PKS dan menegakkan wibawa organisasi sehingga dapat menempatkan kembali daya tawar strategis KAMMI dalam perpolitikan nasional.<br />
5. Strategic Thinking, kita membutuhkan seorang pemimpin yang dapat membaca kemana arah zaman ini akan bergerak, dalam tataran fraksis kita memerlukan seseorang yang dapat membaca konstelasi politik nasional, regional dan global. Seseorang yang dengan cerdas dapat membaca kondisi eksternal yang akan dihadapi dan kemudian mengkalkulasikan sumber daya organisasi (kader, massa, jaringan, finansial, pencitraan, posisi politik) dan kemudian membuat sebuah tahapan-tahapan strategis gerakan KAMMI. Dengan terus menghitung apakah langkah-langkah yang diambil memperkuat posisi politik KAMMI terhadap elemen-elemen eksternal lainnya.<br />
<br />
<br />
<br />
Harapan Akar Rumput<br />
<br />
<br />
<br />
Muktamar pada hakikatnya adalah sebuah proses pertemuan antara akar rumput dengan elite, sebuah tempat yang menemukan kegelisahan dari orang-orang di bawah dengan para pemimpin yang menerima amanah. Sudah sepantasnyalah para kandidat Ketua Umum untuk kembali meluruskan niat dalam prosesi yang dianggap sakral ini. Penulis sebagai seseorang dari barisan akar rumput hanya menitipkan kegelisahan bahwa sudah saatnya arah baru kepemimpinan gerakan mahasiswa dapat diwujudkan, KAMMI memiliki sumberdaya yang cukup untuk menjadi gerakan mahasiswa terbesar di Indonesia, bukan sekedar besar dari sumber daya tetapi juga besar akan kontribusi. Harapan penulis, pemimpin KAMMI ke depan siapapun orangnya dapat menuntaskan banyak permasalahan yang terjadi dalam tubuh bangsa ini. KAMMI dapat berperan aktif dalam penuntasan berbagai skandal besar yang menimpa negeri ini, KAMMI juga mulai melebarkan ruang lingkupnya dan mulai memikirkan gagasan “Internasionalisasi Gerakan”. Tidak dilupakan juga Ketua Umum mendatang harus merespon kegelisahan rekan-rekan Luar Jawa akan konsepsi pemerataan di daerah, begitu pula masalah klasik akan kapasitas finansial organisasi yang juga berpengaruh pada semangat independensi gerakan. semoga KAMMI dapat memilih kader terbaik untuk menjadi Ketua Umum peiode 2010-2012 mendatang. Selamat Muktamar wahai KAMMI!<br />
<br />
<br />
<br />
Sagan, Yogyakarta<br />
<br />
5 Oktober 2010, 09.20 WIB<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
[1] Mahasiswa Hubungan Internasional FISIPOL UGM, Humas KAMMI Daerah Sleman_Yogyakarta periode 2010<div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-75434710410243703172010-10-01T19:58:00.000-07:002011-10-05T01:06:55.668-07:00syarat utama calon ketum KAMMI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">[Milis KAMMI] syarat utama calon ketum KAMMI <br />
<br />
Syarat utama untuk calon Ketua Umum dan Sekjend. KAMMI Pusat pada Muktamar VII di Aceh<br />
<br />
1. Bertekad untuk mensejahterakan pengurus KAMMI pusat, pengurus KAMMI wilayah dan KAMMI daerah.<br />
<br />
2. Tidak meninggalkan tim sukses ketika sudah terpilih menjadi ketum karena dapat merusak ukhuwah antara kader KAMMI dari kamsat, daerah atau wilayah tertentu.<br />
<br />
3. Tidak mengklaim bahwa dirinya adalah yang paling banyak dukungan.kecuali sudah melakukan kontrak politik dengan KAMMI wilyah dan daerah.<br />
jika tdak, kuatir membuat kader lain merasa kalau selama ini mereka bekerja di KAMMI hanya sebagai bagian luar dari organisasi ini.<br />
<br />
4. Mengenal secara mendalam kebutuhan-kebutuhan Ketua KAMDA dan pengurus Wilayah Se-Indonesia dan bersedia memenuhinya.<br />
<br />
5. Punya jaringan (ke pejabat, anggota DPR, dll) yang dapat dijadikan penghasilan dan siap menetap di Jakarta atau sekitarnya<br />
<br />
6. Tidak sedikitpun mencemo'oh keberadaan kader atau pengurus KAMMI di KAMDA, KAMWIL lain dan atau pengurus pusat yang berbeda pandangan dalam mendapatkan penghasilan dan proyek.<br />
<br />
7. Siap berkunjung dan memberikan insentif ke seluruh KAMDA dan Wilayah se-Indonesia.</div><div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-68371551814575117632010-09-22T03:34:00.000-07:002010-09-22T03:34:43.792-07:00Mengkoreksi hari Dies Natalish UNILA ( UNIVERSITAS LAMPUNG )Mengkoreksi hari Dies Natalish UNILA ( UNIVERSITAS LAMPUNG )<br />
by Wendy Brusman <br />
on Tuesday, September 21, 2010 at 10:43pm<br />
<br />
Mengkoreksi hari Dies Natalish UNILA ( UNIVERSITAS LAMPUNG )<br />
<br />
<br />
<br />
Kemarin, belum lama ini terlihat meriahnya hari ulang tahun universitas lampung. Di umur yang sudah tua sejak kelahiranya di bumi lampung, tentu hal ini menjadikan universtas lampung termasuk institusi pendidikan yang mapan dan bijaksana.<br />
<br />
Memang banyak yang menyambut ulang tahun universitas lampung dengan pesta sangat meriah, namun sebagai seorang yang cinta dengan pendidikan , tidak ada salahnya juga jika kemeriahan ulang tahun universitas lampung disambut dengan tulisan kritis, dan saya memilih hal ini sebagai wujud kecintaan terhadap institusi.<br />
<br />
<br />
<br />
Pendidikan memang menjadi hal strategis , hingga menjadi dasar perbincangan hangat di kalangan para pemikir terdahulu. Pendidikan di gunakan untuk medidik masyarakat agar mampu berfikir orosinil dan tau perubahan yang mereka iginkan, aristoteles ( konsep pemikiran politiknya ) menjadikan pendidikan sebagai alat untuk menciptakan masyarakat pertengahan, masyarakat mampu menyuarakan kebutuhan perubahan mereka ( negara ).<br />
<br />
Belum lagi jika kita lihat sejarah bangsa lain yang maju karena pendidikannya, sebut saja Malaysia yang harus mengimpor guru dari Indonesia , namun justru pendidikan Malaysia lebih baik ketimbang Indonesia saat ini.<br />
<br />
<br />
<br />
Beberapa hal di atas tentu dapat memperlihatkan begitu strategisnya pendidikan demi perubahan suatu bangsa, UNILA sebagai institusi pendidikan tentu memiliki andil besar dari cita – cita besar pendidikan di atas. Sebagai institusi yang memiliki cita – cita besar yaitu menjadi Top Ten University pada visinya tentu harus didimbangi dengan kerja nyata, tentu kerja besar membutuhkan gagasan besar, ada beberapa hal yang harus dibenahi UNILA guna mendukung cita perubahanya:<br />
<br />
<br />
<br />
Pertama, Tata Kelola Universitas<br />
<br />
Menejemen institusi ( tata kelola ) menjadi sangat penting dalam pembentukan basis fundamental pendidikan, tentu saja sebagai institusi mapan unilapun harus menjadikan prioritas dalam bagian ini. Tata kelola bukan bererati pemberdayaan structural melalui tata usaha saja tetapi yang tepenting adalah akses administrasi dan efisiensi birokrasi yang efektif. Begitu lamanya mahasiswa dalam mengurus kelengkapan berkas wisuda dan ijin belajar dosen , merupakan hal yang harus menjadi contoh jelas bertapa tata kelola universitas layak untuk di tinjau kembali.<br />
<br />
<br />
<br />
Kedua, Pembangunan Infrastruktur yang efektif<br />
<br />
Sebagai institusi pendidikan yang sadar akan tuntutan global sudah sewajarnya universitas lampung melakukan penambhan infrastruktur guna menunjang efektifitas belajar, namun. Hal ini dinilai kurang efektif untuk saat ini. Sebut saja , perluasan halam gedung rektorat dengan menambah sarana air mancur, dan pembangunan taman di sekitar kampus tentu hal ini kurang begitu tepat jika melihat masih banyakanya ruang kelas yang rusak, bangku kuliah yang usang, ruangan yang begitu sesak hingga alat laboratorim yang tidak lengkap.<br />
<br />
Belum lagi niat UNILA untuk membangun rumah sakit, hal ini sangat paradok di tengah begitu prihatinya kondisi infrastruktur pendidikan di UNILA.<br />
<br />
<br />
<br />
Ketiga, Pemberdayaan Dosen dan Mahasiswa dalam penelitian ilmiah<br />
<br />
Memang baru – baru ini , unila mempublikasikan bahwa unila termasuk institusi penghasil karya ilmiah terbanyak. Namun pertanyaan mendasar adalah sejauh mana penelitian ilmiah itu memberdayakan dosen dan mahasiswa , dan sejauh mana hasil penelitian itu dimanfaatkan untuk masyarakat lampung, minimal masyarakat seputar UNILA. Saya rasa hal ini belum dilakukan secara maksimal. Mengingat sangat minimnya akses mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian ilmiah dan terbatasnya sarana laboratorium penelitian di UNILA.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Keempat, Transfaransi Pegelolaan keuangan<br />
<br />
Guna menunjang tata kelola yang baik, hal inipun tidak boleh di lupakan. Tentu pengelolaan yang baik harus di tunjang alokasi dana yang tepat sasaran dan efektif. Karena dengan ditunjang pengelolaan keuangan yang baik, program pendidikan akan efektif dan mampu terlaksana dengan baik.<br />
<br />
Sebagai institusi yang coba merangkul stake holder yang mempunyai keinginan dalam memajukan pendidikan , hal ini dinilai perlu guna melihat keterbutuhan keuangan universitas dan penilai keefektifan dan ketetapan sasaran penggunaan dana pendidikan guna kemajuan kualitas, sarana, dan penelitian pendidikan.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Kelima, Liberalisasi Pengelolaan Pendidikan<br />
<br />
Berbeda dengan liberalisasi institusi yang berarti , menswastanisasi institusi sehingga menjadi perusahaaan pendidikan dengan biaya yang mahal dan akses yang terbatas terhadap masyarakat miskin. Liberalisasi pengelolaan pendidikan sangat berbeda, bukan seperti liberalisasi institusi yang berarti profit motif, justru liberalisasi pengelolaan bermotif kerja sama.<br />
<br />
Dalam hal ini universitas dapat merangkul pihak swasta dalam membangun infrastruktur pendidikan kampus, misalkan laboratorium, fasilitas gedung perkuliahan, sarana olah raga, perpustakaan dll. tentu dengan motif kerjasama yang di sesuaikan dalam batasan tidak merugikan dan mengeksploitasi mahasiswa dengan biaya perkuliahan dan akses penddikan yang mahal. Tentu dalam hal ini pemerintahpun harus mendukung pembiayaan institusi pendidikan dan tetap memberikan subsidi bagi universitas.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Keenam, Perluasan Akses Universitas<br />
<br />
Tentu cita – cita besar ini tidak akan tercipta jika tidak di dukung oleh stake holder masyarakat, mahasiswa dan swasta melalui perluasan akses Universitas.<br />
<br />
Dengan ketrbukaan universitas misalnya dalam pengabdian universitas terhadap masyarakat secara riil. Universitas di tempatkan sebagai pusat konsultasi permasalahan masyarakat dalam sector pertanian, pangan , dan peningkatan ekonomi masyarakat tentu hal ini akan menciptakan dukungan masyarkat dan stake holder terdekat, tentunya dalam hal perbaikan kualitas pendidikan dan kemanfaatan public.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Tentu gagasan besar ini akan sia – sia jika universitas lampung tidak terbuka dalam menerima gagasan – gagasan kritis ,korektif yang konstruktif, dan berusaha memperbaiki dan mengoreksi usaha – usaha yang dilakukan dalam upaya perbaikan mutu pendidikan.<br />
<br />
Semoga di momentum disnatalis ini , UNILA dapat menjadi lebih bijak dan dewasa serta mengetahui betapa besar harapan masyarakat lampung terhadap UNILA , guna perbaikan kualitas SDM dan anak cucu kita di masa depan.<br />
<br />
Walahualam,<div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-61946134514774875272010-09-22T03:31:00.000-07:002010-09-22T03:31:23.903-07:00Utopia perubahankampus ( analisis positifis – empiris UNILA )Utopia perubahankampus ( analisis positifis – empiris UNILA )<br />
<br />
By : Wendy Aprianto * <br />
<br />
Kampus atau yang sering di sebut universitas adalah wahana pembelajaran. Metode pembelajaran efektif yang menyeimbangkan antara gagasan dan implementasi atau kerja nyata. Kampus dibuat untuk mencetak SDM yan gparipurna , yang mampu berinteraksi bersama masyarakat dan mampu mengusung nilai intelektualitas perubahan.<br />
<br />
Tak heran jika kampus banyak terdapat para aktivis, akademisi, bahkan organisasi revolusioner<br />
<br />
( BEM,DPM,LK,HIMA ). Kampuspun menjadi prototife negara dengan hirarki demokrasi yang unik. Mahasiswa merangkap rakyat, pejabat kampus, bahkan pembuat undang – undang. Dan pada umumnya hanya mengakomodasi beberapa lingkar elite(golongan tertentu) saja.<br />
<br />
Tak pelak,jika kampus ( intrumen intelegensia ) di harapkan pada kondisi perubahan.<br />
<br />
<br />
<br />
Utopia perubahan kampus<br />
<br />
<br />
<br />
Utopia merupakan instilah tentang khayalan, impian , angan – angan yang sifat negasinya hanya mengawang –awang atau mustahil. Menurut teori sosialisme utopia adalah suatu gambaran yang di ambil dari injil dimana di daerah tersebut semuabarang dimiliki bersama, bahkan rajapun tidak memiliki apapun termasuk istri dan anak ( frans margin suseno ). Esensinya bukan hal tersebut tetapi melambangkan sesuatau yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata.<br />
<br />
Perubahan kampus , mungkin cukup jelas tetapi layak untuk di kritisi apa sebenarnyaderajat nilai perubahan yang di hasilkan kampus kepada masyarakat ( baikmasyarakat kampus, atau luar kampus ).<br />
<br />
Adabeberapa hal yang cukup menarik untuk dilihat.<br />
<br />
<br />
<br />
Pertama ,demokratisasi<br />
<br />
MenurutHuntington ( the thirth wave ) ,indicator demokrasi meliputi :sekularisasi budaya, munculnya media masa, diferensiasi structural, danmobilisasi sosial ( dalam hal inimobilisasi sosial di kampus merupakan interaksi dialektis antar wacana, ide,gagasan, isu atau ceramah ).<br />
<br />
Tentu tidaksemua indicator bisa kita gunakan dalam konteks demokrasi kampus tetapi tidakada salahnya jika kita berbicara mengenai demokrasi ideal, tetapi dalam kacamata empirisme penulis tidak ada bedanya demokrasi negara ataupun kampus. Toh ,gagasan awalnya adalah demokrasi.<br />
<br />
sehingga,dalam hal ini system negara dituntut untuk membebaskan masyarakatnya (liberalisasi equality ). Individu diharapkan mampu menentukan masa depan dan memandirikan dirinya sendiri, tentu saja dalam batasan yang tidak bersinggungan dengan individu lain. Hal ini mencirikan kebebasan berbicara , supremasi hokumsebagai bentuk legitimasi keinginan public, saling menghargai.<br />
<br />
Dan di luarkampus, demokratisasi kampus menjadi contoh demokrasi local dan menjadi wahana demokratisasi masyarakat sekitar kampus.<br />
<br />
<br />
<br />
Kedua,Penguatan Institusi<br />
<br />
Lembagakampus , harus memiliki organisasi yang efektif dan otoritatif. Dengan terciptanya kondisi demokrasi yangideal, besarnya mobilitas sosial ( dialektika wacana, isu , ceramah dll ), secara tidak langsung menciptakan masyarakat cerdas dan ingin mempengaruhi pendapat public (berpolitik ). Selain itu hal ini menciptakan keinginan besar untuk turut aktifdalam mengkritisi kebijakan kampus dan luar kampus. Jika ini di biarkan saja ,hal ini akan menyebabakan instabilitas politik. Legitimasi institusi dapat dipertanyakan , bahkan mampu menciptakan gerakan perlawanan ( revolusioner )sehingga tercipta ketidak pastian perubahan. Sehingga perlu organisasi yang efektif dan otoritatif.<br />
<br />
Denganadanya lembaga efektif dan otoritatif akan tercipta keteraturan politik. Kebebasan akan tercipta dengan otoritaspolitik sedangkan tanpa otoritas politik kebebasan tidak akan tercipta<br />
<br />
( Huntington) .<br />
<br />
Sehingga,institusi kampus ( BEM ,DPM, LK,HIMA)dapat menjadi pusat isu dan pengkritisan kebijakan daerah maupun kampus. Dan fungsi perubahan sosial mampu tercipta dengan sinergisasi institusi kampus besama masyarakat.<br />
<br />
<br />
<br />
Ketiga,Persaingan kepemimpinan politik<br />
<br />
Marxsime berpendapat perlu adanya kerjasama atau persatuan dalam kepemimpinan politikyang disebabkan oleh kebutuhan nasinal, kepemimpinan komunal dan kondisi masyarakat industry . hal ini tercipta setelah gerakan revolutiner ( kepemimpinan kaum buruh ).<br />
<br />
Dalamkonteks demokrasi hal ini sangat terbalik, justru dibutuhkan persaingan kepemimpinan politik dimana para politisi berusaha untuk mempengaruhi keinginanpublic. Dia dapat menawarkan keinginan perubahan yang dia inginkan. Dan jikahal tersebut tidak dilakukan di sanalah kesempatan masyarakat untuk melawannya atau melakukan gerakan revolusioner( perlawanan ).<br />
<br />
Inipun berbanding positif dengan keinginan demokrasi , demokrasi menciptakan masyarakat yang mandiri dan equality ( persamaan ).<br />
<br />
Dampak lanjut dari hal ini muncul gerakan oposisi yang konstruktif demi terciptanyatujuan awal kepemimpinan politik yang deterministic dengan keinginanmasyarakat.<br />
<br />
<br />
<br />
Kondisi Unila ( Kampus ), analisispositifis-empiris<br />
<br />
<br />
<br />
Melihat narasi di atas menjelaskan hakikat universitas atau kampus di awal – awalnya,yang pada saat ini layak untuk di pertanyakan.<br />
<br />
Sulit dibayangkan memang , ketika mahasiswa ( pejabat kampus ) bertindak seolah pejabat public seperti birokrat. Di sibukkan dengan politik tebar pesona , berpakaianrapi, bergaya intelektual. Memang tidak masalah tetapi aneh jika melihat kerjaorganisasi yang lamban dan tidak solutif.<br />
<br />
Sehingga sangat menggelitik dan nisbi, ada beberapa hal yang harus kta lihat dari kondisi Unila saat ini :<br />
<br />
<br />
<br />
Pertama :Birokrasi elitis ( munculnya birokrasi baru )<br />
<br />
Sejarah pergerakan mahasisiwa memang syarat dengan polemic terutama di internal kampus,tidak terkecuali UNILA. Kampus yangberdiri sejak tahun 1965 ini pun, tak terhindarkan dari persaingan politikkampus yang diwakili HMI , KAMMI , LMND, FMN , GMNI. PMII, PMKRI dll.<br />
<br />
HMI sebagaiorgan mahasiswa tertua tentu sudahmendominasi sejak awal , dan sudah tidak mengangetkan lagi jikan organ inisudah memiliki garis birokrasi yang cukup kental.<br />
<br />
Birokrasi merupakan istilah dimana pengusaan segelintir golongan yang menguasai systemserta membuat resistensi terhadap golongan lain.<br />
<br />
HMI adalah organ tertua dan terbesar pada saat itu dan dicatat dalam sejarah pergerakanmahasiswa, hal inipun berubah sejak tahun 1998 seiring arus reformasi munculorgan kemahasiswaan baru, yang sama mengatasnamakan KAMMI . KAMMI mengusungislam sebagai cita-cita perjuangan. KAMMI digawangi oleh FSLDK ( ForumSilaturahmi Lembaga Dakwah Kampus ). Yang belakangan FSLDK berpisah denganKAMMI atas nama ego kekuasaan.<br />
<br />
Pada saatitu muncul persaingan politik dalam perebutan kepemimpinan kampus yangdimenangi oleh KAMMI. KAMMI munculmelalui gerakan revolusioner mencoba masuk kedalam percaturan politik kampus,hingga saat ini ( 2010 ).<br />
<br />
Seperti artikel rizal malarangeng ( liberalis kiri dan sosialis kanan ), dia menyatakanbahwaanya kaum sosialis kiri yang bergerak dengan revolusioner dan memilikimilitansi tinggi ketika sudah mencapai tujuan perjuangan menciptakan kepemimpinan revolusionerpun akan menjadi birokrasi baru yang cendrung lebihotoritatif dan sewenang – wenang. Sehingga kaum liberalisasi kananpun melakukan perlawanan untuk melawan sehingga dalam artikelnya berjudul liberalisme kiri dan sosialisme kanan.<br />
<br />
Ini yangterjadi saat ini, muncul strutur birokrasi baru yang sangat resistensi dangolongan sentries.<br />
<br />
Akibatnya ,hal ini melenceng dari cita – cita demokrasi, yang malah melemahkan institusi dan cita – cita demokrasi .<br />
<br />
<br />
<br />
Kedua,Kemenangan komunal ( berdasarkan legitimasinya bukan masyarakat ).<br />
<br />
Setelahmuncul birokrasi baru , menjadi wajar jika muncul nafsu kekuasaan yang besar.Sebagai gerakan yang menguasai politik kampus, wajar jika tidak rela menerima kekuasaanya di rebut oleh gerakan lain. Banyak negara sosialis yang memperlihatkannya, tak terkecuali Indonesia.Soekarno yang pada saat itu menjadi presiden mendeklarasikan kepemimpinannyamenjadi kepemimpinan seumur hidup.<br />
<br />
Melaluipenguasaan PKI ( Partai Komunis Indonesia) di parlemen , hal itu memudahkan cita – cita otoritatif dan kesewenang –wenangan tersebut.<br />
<br />
Hal ini sama dengan PEMIRA UNILA kemarin, dengan penguasaan PANSUS dan Dewan Legislatifkampus mereka mendeklarasikan kemenanganya. Walaupun , tanpa legitimasi masyarakat kampus.<br />
<br />
Pemira UNILAkemarin memenangkan presiden UNILA secara aklamasi tanpa adanya sosialisasikebawah dan penjelasan akan hal tersebut.<br />
<br />
<br />
<br />
Ketiga,menurunkan kualitas persaingan kepemimpinan politik.<br />
<br />
Demokrasi identik dengan persaingan merebut keinginan rakyat. Politisi turun kepadamasyarakat untuk menawarkan gagasan perubahanya, hal ini bagian dari prosesliberalisasi.<br />
<br />
Akibatnyadengan adanya birokrasi baru dan kemenangan komunal karena penguasaan penuhterhadap instrument kepemimpinan kampus, kulaitas pemimpin dan gagasanperubahan menjadi tidak penting. Efeknya muncul kualitas kepemimpinan yangkurang aspiratif dan kontributif.<br />
<br />
Kekuatanistitusipun melemah dan sangat arogan,jika hal ini dibiarkan maka akan tercipta kekacauan politik.<br />
<br />
Sudah dibicarakan di atas bahwasanya demi terciptanya keteraturan politik tentu dibutuhkan institusi yang efektif dan otoritatif ( dengan mengakomodasi keinginan masyarakat ).<br />
<br />
Denganmelihat beberapa alas an di atas tentu perudilkukan pebenahan yang besar dan komprehensif agar tercipta tujuan kepemimpinan kampus yang hakiki.<br />
<br />
Semoga hal ini mampu merefleksikan kondisi dan mengakomodasi cita – cita perubahan penulis.<br />
<br />
Walahualam.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Nb : mohon masukan , ide, gagasan , dan menghindari perdebatan<br />
<br />
Penulis tidakmemberikan solusi karena ide ini adalah gagasan barat dan solusi penulis adalahmanhaz islam ( al – qu'an dan as – sunnah ). Kedua pendekatan ini sangat jauh berbeda dan terlalu mulia jika diberikan solusi ini.<br />
<br />
<br />
*Kepala Departemen Kebijakan KAMMI Unila<div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-53847307566938511092010-09-22T03:26:00.000-07:002010-09-22T03:26:27.918-07:00Mencoba mengali akar liberalisme dan implikasinya by : Wendy ApriantoMencoba mengali akar liberalisme dan implikasinya<br />
<br />
Liberalisme sebenarnya muncul sebagai bagian dari modernisme dan post modernisme. Modernisme merupakan hasil dari proses jaman transleter ( jaman penterjemahan ) karya2 islam oleh barat. Salah satu face setelah zaman kegelapan ( dark age ). Fase penterjemahan oleh barat memakan waktu yang tidak sedikit sejak abad ke 11 hingga abad ke 15 , terhitung sekitar satu generasi.<br />
Secara harpiah peradaban barat memang kental dengan nilai indivualisme , pragmatisme, humanisme, liberalisme yang merupakan budaya otemtik masyarakat setempat. Dan mirisnya worl view ini yang sering di pakai dan di anggap sebagai etak kebesaran perdaban barat.<br />
<br />
Modernisme<br />
Modernisme adalah suatu pemikiran yang menisbatkan ilmu pengetahuan sebagai pusat seluruh sector kehidupan. Modernism menisbatkan akal manusia sebagai pusat perubahan. Pase modern mind ini menempatkan world view positifisme sebagai dasar ilmu pengetahuan. Dan mndesakralisasi absolutisme tuhan, Sehingga modernisme sarat dengan empirisme, rasionalitas, humanism, dan sekularisme .<br />
<br />
Post Modernisme<br />
Pemikiran ini merupakan perlawanan terhadap nilai positivism yang di sebut nihilisme. Pemikiran ini mengagangap bahwasana kebenaran itu reklatif dan menghilangkan nilai ketuhanan.<br />
Pilsuf besar penggagas post modernisme : marx, hegel, nietche.<br />
Bahkan nistche menulis buku yang berisi tentang kematiaan tuhan. Artinya pamham ini yang menilai tentang tidak adanya hal yang di sebut metafisika dan menghilangkan hubungna transenden ketuhanan yang mereka anggap sebagai mitos.<br />
Paham inilah yang kemudian berkembang menjadi pluralism, relativisme, nihilisme, liberalisme, multikulturalisme.<br />
<br />
Liberalisme<br />
Liberalisme merupakan gagasan yang sarat dengan kebebasan, beropini, berpendapat, ketakutan, persamaan.<br />
Gagasan liberalisme berawal di tahun 1215 oleh raja jhon di inggris melalu magna charta yaitu memberikan kekuasaan kepada orang di bawahnya , dimana secara otomatis membatasi kekuasaan raja. Hal inilah yang semula di anggap sebagai liberalisme awal.<br />
Kemudian pada tahun 1988 melalui revolusi tak berdarah, The Glory Revolusion dimana raja james 11 dan james V11 diganti oleh raja Wiliam 11 dan Mary 11.<br />
Sehingga pada saat itu palmen menyetujuai undang – undang hak rakyat Bill or Righ. Menhapuskan hak absolute raja, dan memberikan hak- hak dasar masyarakat. Sehingga ditahun 1990 Jhon Lock seorang filsop menyatakan bahwa hak – hak dasar masyarakat meliputi kebebasan beropini, kebebasan berpendapat, dan beragama. Dan ia mnegaskan bahwasanya hak – hak dasar masyarkat harus dijaga oleh pemerintah.<br />
<br />
Liberalisme ekonomi dan politik<br />
Perkembangan liberalisme ekonomi ditandai 1776 melalui adam smith yang memberikan otoritas ekonomi kepada pasar dan tidak melalui campur tangan Negara.<br />
Sedangkan dalam bidang politik 1746 prancis mosteque dimana memisahkan otorits Negara menjadi tiga yaitu : eksekutif, legislative, yudikatif . dan 1762 rosesau yang menyatkan bahwasanya kekuasaan tertinggi Negara ada di tangan masyarakat.<br />
Dan hal inilah yang menyebabkan revolusi perancis 1789. Di amerika serikat sendiri The Revolusion War 1755 – 1783telah memerdekakan amerika dari penjajahan inggris dan pada tahun 1788 konstitusi AS menetapkan berdirinya Negara demokratik yang terdiri dari : pemerintah, hokum pederal dan parlemen.<br />
Sehingga pada tahun 1989 rakya amerika mnectuskan sebuah amandemen yang disebut Bill Of right.<br />
Pada tahun 1971 amandeman itu dijadikan suatu undang2 dasar yang berisi kebebasan berbicara, beragama, pers dll.<br />
Puncaknya pada abad ke 19 . banyak terjadi revolusi yang disebabkan oleh hal tersebut.pada tahun 1848 banyak Negara yang memperjuangkan hak – hak sipil walaupun sedikit sekkali yang berubah menjadi demokratik. Sehigga pada tahun 1860 amerika memberikan hak pilihnya kepada rakyat sipil dan puncaknya pada tahun 1941fraklin D roselveld mendeklarasikan kebebasan berbicara, beragama, kemiskinan, ketakutan. Sehingga pada thaun 1948 PBB mengeluarkan declaration of human right.<br />
<br />
Liberaisme Agama<br />
Dalam hal ini barat terobsesi pada pembebsan agama , ilmu pengetahuan , politik dan ekonomi.<br />
Sehingga dalam konteks agama mereka memisahkan otoritas ketuhanan dalamdimensi kehidupannya. Kebebsan berbicara, dll. Dijadikan landasan untuk membebaskan diri dari otoritas gerja dan tuhan. Yang pada akhirnya berimplikasi pada iliberalisme theology kepercayaan :<br />
Pertama : menyatakan bahwasanya akal manusia sebagai sesiuatu yang terus berkembang dan solusi seluruh kehidupan sehingga menghilangkan logika god make men tetapi men make god.<br />
Kedua: memisahkan antara doktrin Kristen dan etika Kristen sehingga walaupun tidak beragama tetap memiliki moralitas. Sehingga disenut moralist<br />
Ketiga : menapikan prinsip surge, tuhan, neraka bbel dan trinitas sehingga memepercayai tuhan hanya sebtas keabadian jiwa.<br />
Keempat: memisahkan antara Negara dan ketuhanan karena beranggapan solusi dari permaslahan realitas adalah manusia.<br />
Kelima : kebebasan dan toleransi beragama , bukan hanya toleransi bahkan bebas tudak beragama dan memnyatakan kebenaran semua agama.<br />
<br />
Cara berfikir inilah yangmulai terjangkiti pada kondisi saat ini. Semoga dengan refleksi sejarah di atas kita mampu merefleksikanya dan mendapat jalan yang lurus dan benar..<br />
Walahualam<div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7602577900638393439.post-91900028538502242202010-09-22T03:23:00.000-07:002010-09-22T03:23:18.489-07:00Peran Pemerintah Dalam PendidikanPeran Pemerintah Dalam Pendidikan<br />
<br />
Pendidikan merupakan perubahan laku pengalaman manusia , baik yang tercipta karena pergaulan dewasa dengan anak muda atau institusi yang dilembagakan agar tercipta kesinambungan social. ( john dewey )<br />
<br />
Hakikat pendidikan Indonesia , tercermin pada pembukaan UUD 1945 alinea ke – empat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.<br />
Dalam batang tubuh UU 1945, Pasal 31 ayat 1 – 5 UUD 1945 pasal 31 ayat 1-5 yang mengatur mengenai masalah pendidikan di Indonesia. Pada pasal tersebut dikatakan bahwa:<br />
1. Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan<br />
2. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan Negara wajib membiayainya<br />
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang<br />
Orientasi pendidikan seharusnya kepada peningkatan SDM , yaitu : mencetak kepribadian yang berintegritas , mandiri , Independent, serta religious guna menyelesaikan permaslahan masyarakat, bangsa dan negara.<br />
<br />
Peran Pemerintah dalam pendidikan<br />
Demokrasi suatu system pemerintahan rakyat , Sudah seharusnya menjadikan Hak rakyat sebagai orientasi perubahan, termasuk dalam pendidikan. Pendidikan sebagai saluran perubahan masyarakat harusnya dijadikan prioritas.<br />
Pemerintah sebgai pilar demokrasi harus menjadikan pendidikan sebagai orientasi perubahan ,Tentunya prioritas ini tercermin dari usaha pemerintah untuk membuat Undang – Undang atau Instrumen politik, guna mendukung pelaksanaan pendidikan berdasarkan hakikat pendidikan dan amanah UUD.<br />
Namun, hal inI tercoreng oleh disahkanya Undang – Undang BHP atau Sistem Pendidikan Nasionla Nomor 20 Tahun 2003 pasal 53 ayat(1) bahwa “ penyelenggaraan dan atau saluran pendidikan formal yang didirikan masyarakat berbentuk badan hokum.<br />
Undang – undang ini bukan menempatkan institusi pendidikan sebagai UPT ( Unit Pekerja Teknis ) tapi sebagai unit yang otonom. Kebijakan institusi tidak lagi dibuat melalui instrument pemerintah tapi hak institusi untuk menentukan kebijakannya ,termasuk pengelolaan uang dan investasi lembaga pendidikan dan pemerintah melepaskan kewajiban penganggaran pembiayaan pendidikan, artinya institusi yang menanggung pembiayaannya sendiri.<br />
Tentunya ini berbanding terbalik dengan janji pemerintah menanggung anggaran 20% APBN di sector pendidikan. Dalam pelasanaan undang – undang BHP, univerisitas dengan alas an memenuhi anggaran pembiayaannya menjadikan institusi pendidikan menjadi institusi yang mahal, dengan menetapkan biaya penerimaan dan SPP pendidikan menjadi mahal. Di Unila, biaya penerimaan UM sebesar 10 juta yang dibebankan kepada mahasiswa.<br />
Tentunya hal ini mencoreng hakikat system demokrasi Indonesia, system yang seharusnya mendukung aspirasi masyarakat, dengan membuat perturan yang mendukung serta memudahkan keinginan masyarakat dengan memperoleh hak pendidikan yang murah , justru berbeda dengan relitasnya.<br />
<br />
<br />
Refleksi Pendidikan Lampung ( peran pemeirntah daerah dalam pendidikan )<br />
Refleksi pendidikan Bandar Lampung merupakan , evaluasi pemerintah untuk menata ulang kondisi pendidikan di daerah, dan mampu mendeteksi serta menstimulasi perbaikan pendididkan di Bandar lampung.<br />
Pemerintahan daerah sebagai supporting system demokrasi daerah, tentunya mempu nyai andil besar dalam penerapan maupun pelaksanaan cita – cita dan hak rakyat. Khususnya , di Bandar lampung.<br />
Bandar lampung sebagai kota tapis berseri, yang memiliki 14 perguruaan tinggipun harusnya menjadikan pendidikan sebagai prioritas. Yaitu : Universitas Lampung , IAIN Raden Intan, Sekolah Tinggi Pertanian Surya Dharma Lampung, Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Lampung, Universitas Bandar Lampung, Universitas Muhamadiyah Lampung, Universitas Darmajaya, Universitas Malahayati, Universitas Tulang Bawang, Perguruan Tinggi Teknokrat, STKIP PGRI Bandar Lampung, DCC Lampung, Universitas Megou Pak Tulang Bawang. Pemerintah kota Bandar lampung<br />
Bandar lampung sebagai pusat pendidikan di Lampung harsunya mampu meneglola potensi pendidikannya sebagai solusi bagi daerah. Pendidikan sebagai sarana mobilitas social masyarakat harusnya dijadikan asset pembangunan daerah.<br />
Belum lagi angka kemiskinan masyarakat Bandar lampung sebesar 1.558,28 juta orang. Hal ini begitu berbanding terbalik dengan kayanya potensi daerah. Seharusnya disinilah peran pendidikan untuk mencetak SDM yang siap guna dengan bekal integritas dan mandiri sehingga mampu menyelesaikan permasalahan hidupnya, termasuk pendidikan.Sehingga tercipta masyarakat yang berpendidikan dan pendidikan yang memanusiakan manusia.<br />
Dalam implementasinya harusnya rakyat miksin sebagai subjek pendidikan yang diberikan kemudahan memperoleh hak pendidikan justru malah semakin dipersulit , dengan biaya yang mahal. Seperti di SMP 9 Bandar Lampung.<br />
Melalui program RSBI ( Rintisan sekolah berbasisi Internasional ) , masyarakat di bebankan biaya yang sangat mahal. Anggaran pendidikan sebesar 1.265.880.000 dibebankan kepada masyarakat meliputi , kelas X : 509.640.000. kelas XI : 378.120.000, kelas XII : 378.120.000. sangat mahal jika dibebankan kepada masyarakat ekonomi lemah.<br />
Belum lagi, Konsep penerapan RSBI yang belum jelas. RSBI yang memkasa mengunakan bahasa bilingual dan mengadopsi atau mengadaptasi standar pendidikan internasional seperti Cambridge IGCSE atau IB. Ditengah konsep RSBI yang cendrung dipaksakan. Tentunya hal ini sangat paradox dengan konsep pendidikan.<br />
Hal inipun sama diterapkan di Universitas Lampung. Universitas yang didirika sejak 1965, universitas dibuat dengan menegmban amanat penelitian , pengabdian , serta pengajaran memang dibuat untuk menyelaesaikan masalah masyarakat. Tapi justru hal inilah yang dilanggar oleh universitas sendiri. Biaya Ujian masuk ( UM )yang tinggi sebesar 10 juta ,Justru malah menambah beban, masyarakat miskin.<br />
Belum lagi pembanguanan fasilitas pendidikan yang tidak tepat sasaran, seperti portal kampus yang memagari seluruh sisi kampus, justru membatasi mobilitas dan hubungan antara masyarakat dan kampus sebagai lembaga pendidikan dan penelitian yang digunakan sebagai pusat konsultasi dan penyuluhan masyarakat<br />
Sangat ironis ditengah kondisi masyarakat yang memperihatinkan dan ditengah harapan besar masyarakat terhadap dunia pendidikan di lampung sebagai sarana mobilitas social yang potensial. . Dan seharusnya pemerintah mampu membuat regulasi kebijakan yang mampu memfilter dan mengarahkan konsep pendidikan berdasrkan amanah UUD 1945.<br />
Semoga refleksi ini bias bermanfaat dan mampu mengevaluasi kerja pemerintah , guna perbaikan kedepan.<br />
Walahualam.<div class="blogger-post-footer">read more</div>KAMMI UNILAhttp://www.blogger.com/profile/10697253218948750696noreply@blogger.com0